Selasa, 16 Desember 2014

Kamus Bahasa Sunda Kuno Indonesia



KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Mahakuasa yang senantiasa melimpahkan karunia-Nya. Alhamdulillah, berkat taufik dan hidayah-Nya Kamus Bahasa Sunda Kuno-Bahasa Indonesia ini dapat diselesaikan. Penyusun sadari bahwa kamus ini belum dapat menjangkau keseluruhan kosa kata Bahasa Sunda Kuno yang ada, mengingat penyusunan dilakukan berdasar rujukan dari satu naskah saja.
Kamus ini berjudul KBSKI (Kamus Bahasa Sunda Kuno-Indonesia) karena bahasa sumber yang digunakan adalah Bahasa Sunda Kuno dan bahasa sasarannya adalah Bahasa Indonesia. Penerbitan Kamus ini untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Produksi Kamus yang diaping oleh Elis Suryani NS,MS.
Sumber data yang digunakan yaitu naskah Amanat Galunggung. Naskah ini menggunakan aksara latin dan tentunya berbahasa Sunda Kuno, adapun bahan naskah Amanat Galunggung adalah kertas.
Dalam penyusunan kamus ini penyusun sadar masih banyak kekurangan,  oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan oleh penyusun.


Penyusun
            Ditengah-tengah pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, kebutuhan terhadap kamus merupakan suatu keniscayaan. Kamus menjadi sebuah buku yang memiliki urgensi tinggi, apalagi bagi mereka yang berkecimpung di lingkungan akademis. Demikian pula para ilmuwan, cendekiawan, budayawan, serta masyarakat umum tidak bisa menghindari kebutuhan akan kamus.
            Kamus merupakan karya acuan yang berisi kosakata suatu bahasa atau pengetahuan tentang segala sesuatu yang berada di sekitar kita, disusun secara alfabetis atau bersifat praktis. Dengan kata lain dapat dijelaskan, bahwa kamus merupakan buku acuan yang memuat kata dan ungkapan yang disusun menurut abjad berikut keterangan tentang maknanya, pemakaian, atau terjemahannya (Mulyono, dkk., 1990:384). Berdasarkan definisi tersebut, kamus tidak hanya sekedar pencatat dan perekam makna kata, akan tetapi lebih daripada itu. Dalam beberapa hal, kamus berupaya menyimpan pengalaman-pengalaman manusia yang telah diberi nama. Dengan demikian, kamus merupakan sarana penting terutama bagi pengajaran bahasa karena dapat memberikan informasi memberikan informasi mengenai derivasi kata, makna kata, ejaan, serta ucapannya.                
Dalam rangka menggali dan memahami budaya Sunda yang antara lain terabadikan dalam harta pusaka berupa naskah-naskah berbahasa Sunda Kuno, sangat diperlukan kehadiran sebuah kamus yang dapat menjembatani antara bahasa Sunda Kuno dan bahasa Sunda yang hidup dan berkembang saat ini. Untuk itu, kehadiran Kamus Bahasa Sunda-Indonesia merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipungkiri. Kamus Sunda Kuno-Indonesia tersebut, sampai sekarang belum pernah ada yang menggarap secara lengkap dan rinci, dalam arti telah memasukkan semua teks naskah Sunda Kuno yang sudah digarap secara filologis. Hal ini dapat dimaklumi dan dipahami karena untuk dapat menyusun sebuah kamus Sunda Kuno diperlukan ahli yang betul-betul mengetahui, mengerti, dan memahami naskah-naskah Sunda Kuno, di samping tentu saja termasuk aksara dan bahasanya. Mengingat naskah-naskah Sunda Kuno atau sumber data kamus yang akan disusun tersebut ditulis dengan menggunakan aksara dan bahasa Sunda Kuno, sementara ahli di bidang itu masih sangat sedikitdan bisa dihitung dengan jari.
            Kamus ini merupakan kamus Dwibahasa, karena bahasa sumbernya berasal dari bahasa Sunda Kuno sedangkan bahasa sasarannya adalah bahasa Indonesia. Entri dan subentri dalam kamus ini diambil dari beberapa buah dokumen tertulis, berupa naskah Sunda (kuno). Adapun naskah yang digunakan terbuat dari kertas, yaitu Amanat Galunggung.
1.    Abjad
Entri pokok disusun menurut abjad Latin dengan penyesuaian urutan sebagai berikut: a, b, c, d, e, g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, r, s, t, u, w, dan y, dengan catatan:
(1)   Fonem /é/ dilambangkan dengan huruf é, dan fonem /e/ dilambangkan dengan huruf e, serta fonem /ö/ dilambangkan dengan huruf eu, masuk dalam huruf  e dengan urutan menurut huruf yang mendahului atau mengikutinya.
(2)   Fonem /n/ dan /ñ/ dilambangkan dengan huruf ng dan ny berada di bawah entri atau huruf n dengan urutan menurut huruf yang mendahului atau mengikutinya.
(3)   Fonem /f,kh,q,v,x,z/ tidak terdapat dalam korpus sumber data.
2.    Ejaan
Ejaan yang digunakan dalam Kamus Sunda Kuno-Indonesia ini adalah Ejaan Bahasa Sunda yang Disempurnakan menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 18 Maret 1974, Nomor: 07/U/1974 dengan catatan bahwa tanda diakritik /’/ digunakan untuk membedakan fonem /é/ dan /e/.
3.    Entri dan Subentri
a.    Entri
Entri pokok dalam kamus ini ditulis dengan huruf kapital tebal, berupa (a) kata dasar, (b) kata pokok
b.    Subentri
Subentri ditulis dengan cetak miring tebal, berupa (a) kata turunan, (b) gabungan kata/kata majemuk, (c) kata ulang yang tidak bermakna jumlah, (d) ungkapan dan peribahasa.
4.    Rujuk Silang
Gabungan kata-kata majemuk hanya diterangkan satu kali pada entri yang berupa kata pokok. Kata pokok berupa unsur inti pada kata majemuk atau gabungan kata. Subentri yang berada di bawah entri yang bukan kata pokok tidak diterangkan atau diberi padanan dalam bahasa Indonesia. Subentri seperti itu diberi rujuk silang kepada entri yang berupa kata pokok atau kata dasar.





A


AGAMA,
Agamaning paré, ilmu padi.
         waruh ==
         ‘mengetahui ilmu padi’
         (v, 2, AG, 122 : 28)

AKI,  orang tua laki-laki dari ayah atau ibu, kakek. 
wruh di carék == lawan buyut
‘mengetahui akan naséhat
Kakek dan buyut’.         
(V, 4, AG, 120 : 30)

ALA,
Paala-ala, berebut
         haywa == palungguhan
‘jangan berebut kedudukan’
(V, 4, AG, 121 : 16)

ALAH,kalah
         Tan == ku réya.             
‘tidak kalah oleh musuh yang banyak’
(V, V, AG, 119 : 18)

ALIT,      halus,baik
         Musuh == mwa beunang
         di tambalar.   
‘sebaliknya musuh halus tidak dapat diobati’.               
(V, 4, AG, 120, 42)

AMBEK,  itikad
         Ku sabda, ku ==.           
‘dengan ucapan, dengan itikad’
(V, 4, AG, 121 : 18)

ANAK,    anak
         Ngawarah == encu
         ‘menaséhati anak cucu’ 
(V, V, AG, 119 : 1)

ANTUK,  pergilah
         == na kabuyutan
         ‘pergilah ke kabuyutan’.
(V, 3, AG, 120 : 32)

ANWAM,                muda
Kudu jadi budak == nu calakan
‘jadilah anak muda yang pintar’
(V, 1, AG, 121 : 21)

APAN, karena
         == pada pawitanya.      
‘karena sama asal-usulnya’
         (V, 4, AG, 121 : 17)

APANA, adapun.    
== sabaraha hal nu kudu di cumponan.       
‘adapun beberaa hal yang harus dicapai’.      
(V, 1, AG, 121 : 29)
APWA,    sungai
lamuna bitan == pwa taya.
‘bila (kita) meniru sungai itu’
(V, 6, AG, 124 : 165)
ARAN,
Makangaran, bernama.           
Pertemuan deung ti sisima pun == Sang Raja Purana.
‘hasil perkawinan dengan orang désa bernama Sang Raya Purana’.               
(V, 4, AG, 121 : 6)

ASING, siapa.         
== iya nu meunangkeun.
 ‘siapapun yang dapat menguasai’.
(V, 3, AG, 120 : 28)

ASTRI, wanita, isteri.              
Mulah nanget == sama ==.
‘Jangan curiga antara wanita dengan wanita’. 
(V, 5, AG, 119 : 23)

ASTU, selamat
         Awignam ==
         ‘semoga selamat’
         (V, V, AG, 119 : 1)

ASUP, ngasupkeun, memilih.
         Jaga == hulun
         ‘hati-hati memilih hamba’
         (V, 2, AG, 123 : 10)
ATIS,       aman tenteram
         Marapan == ikang désa
‘agar aman tenteram seluruh negeri’
(V, 4, AG, 11 : 9)
AUM,      kebenaran.
Si == Rabanga nu == dina kahirupanna.
‘Rabanga raja yang selalu berdasarkan kebenaran dalam menjalani kehidupannya’.      
(V, 1, AG, 121 : 19)

AWAK, bertahanlah, badan kuasa
         == urang na kabuyutan.               
‘Bertahanlah kita di kabuyutan’.
(V, 3, AG, 120 : 33)

AWOR
Awor-Awur,semerawu              t
beuki awor-awur tanpa
wastu ikang bwana
         ‘makin semerawut tanpa kepastian dunia ini’
         (V, 6, AG, 123 : 152)

AYEUH, rebah-muda
         Pahi deung ==
         ‘lain dengan yang disebut rebah-muda’
         (V, 2, AG, 123 : 2)





B


BADUGA, baduga. 
== sanghiyang maka manak Prebu Sanghiyang.          
‘Baduga Sanghiyang berputra Prebu Sanghiyang’
(V, V, AG, 119 : 4)

BAGYA, kebahagiaan.            
iya ==.          
‘Ia akan mendapat kebahagiaan’
(V, 3, AG, 120 : 30)

BALUK, baluk (nama tempat)
         Lampung = =
         Lampung baluk
         (V, 3, AG, 120 : 27)

BANYAGA, para pedagang
         = = nu rék ngarebutna
‘para pedagang yang akan merebutnya’
(V, 3, AG, 120:27)

BAWAT,  buatan
         Na sasana = = kwalat
‘yaitu hukum buatan leluhur’
(V, 2, AG, 123:11)

BENER,   benar.
         Di nu = =
         ‘orang yang benar’
         (V, 2, AG, 122 : 27)

BEUBEULA, masa lalu
         Aya ma = = aya nu ayeuna
         ‘ada masa lalu ada masa kini’
         (V, 2, AG, 123 : 12)
BEUKAH,                mekar buah
         Mangsa = =   
‘saat mekar buah’
(V, 2, AG, 122 : 30)

BEUKI,    makin
         == awor-awur tanpa wastu ikang buana
         ‘makin semrawut tanpa kepastian dunia ini’
         (V, 6, AG, 123 : 152)

BEUNANG, oleh
         = = sunda
         ‘oleh sunda’
         (V, 5, AG, 119 : 26)

BEUNGHAR, kaya
         = = harta = = haté
         ‘kaya harta kaya hati’
         (V, 1, AG, 121 : 30)

BEUSI, besi.
         Upadina anday = = panday emas
         ‘bandingannya pandai besi pandai emas’
         (V, 3, AG, 120 : 46)

BISA,       berkemampuan.
         Jadi jalma kudu = = leuwih ti batur
         ‘jadi orang harus berkemampuan lebih dari orang lain’
         (V, 1, AG, 122 : 8)




BITAAN, meniru.
         Lamuna = = apwa teya
         ‘bila (kita) meniru sungai itu’
         (V, 6, AG, 124 : 165)

BOGOH,  senang.
         Réya geusan mangkuk, == pindah réya agama,
         ‘banyak tempat tinggal, senag berindah-pindah, banyak tanaman-tanaman,
         (V, 6, AG, 123 : 147)
BWAGA, senang (memelihara).
         Pipirakan, ider-ideran = = dikuras hayang réya
         ‘perhiasan pérak, bertualang, senang memelihara ternak ingin banyak hamba’
         (V, 6, AG, 123 : 148)
BWANA, dunia
         Si tepet si bener janma ==
         ‘yang benar yang lurus manusia di dunia’
         (V, 4, AG, 120 : 33)






C


CAI,  air.
         Pata ngarana = =
         ‘pata berisi air’
         (V, 6, AG, 124 : 163)

CANGCINGAN, cekatan
         Prijaya, = =, gapitan
         ‘cerdas, cekatan, terampil’
         (V,6,AG,123 : 160)

CARA,     tingkah
         = = purih
         ‘tingkah laku’
         (V,5,AG,119 : 15)

CATANG,                catang
         Hana ma tunggul aya tu ==
         ‘bila ada tunggulnya tentu ada catang’
         (V,2,AG,123 : 15)



CARÈK,   nasihat
         Keudeu di tineu manéh hamo ngadéngé = = indung lawan bapa
         ‘berkeras kepala keinginan sendiri tidak mendegar nasihat Ibu dan bapak’
(V,3,AG,120 : 49)

CEUNDEUK, dipotong
         Iya galah ceundeuk tinugelan tjeka ngarana
         ‘ya ibarat galah diotong runcing namanya’
         (V,6,AG,123 : 160)

CICIP, turunan ke-4
         Darmasiksa ngawarh = =
         ‘Darmasiksa menasehati turunan ke-4’
         (V,5,AG,119 ; 12)





D


DAPET,   mungkin
         = = pretapa
         ‘mungkin direbutnya’
         (V,5,AG,119 : 24)

DARAT,  darat.
         Musuh ti = =
         ‘musuh dari darat’
         (V,5,AG,119 : 18)

DARMASIKSA, darmasiksa.
         Manak rakéyan = =
         ‘berputra rakeyan Darmasiksa’
         (V,5,AG,119 : 11)

DAWA, panjang.
         Galah = = disambungan tuna
         ‘galah panjang disambung batang’
         (V,6,AG,123 : 143)

DEMAKAN, hadiah.
         Haywa paala-ala = =
         ‘jangan berebut hadiah’
         (V,4,AG,121 : 17)

DÈSA, negeri.
         Marapan atis ikang = =
         ‘agar aman tenteram seluruh negeri’
         (V,4,AG,121 : 9)






DÈWATA, ayahku (suwargi).
         Ah, rampés carék = = kami
         ‘ah, sempurna, sempurna, ajaran ayahku suwargi’
         (V,4,AG,121 : 7)

DEUNG, dengan
         Mulah sida = = kulakadang
         ‘jangan  berjodoh dengan saudara’
         (V,5,AG,119 : 20)

Di,     kepada
         == gusti, réya kabisa
         ‘kepada pemilik tanah dan penguasa, banyak miliki keterampilan’
         (V,6,AG,123 : 159)

Dikuras,   ternak
         Pipirakan, ider-ideran, bwaga == hayang réya
         ‘perhiasan perak, bertualang senang memelihara banyak ternak, ingin banyak hamba)
         (V,6AG,123 : 148)

Dina, ka
         Nu pidana, nu takut sapa, nurut = = ménak
         ‘mereka yang utama, yang takut akan kutukan, taat ka orang-orang mulia’
         (V,6,AG,123 : 159)






DIOYWAS, disiangi
         Mangsana = =
         ‘saat disiangi’
         (V,2,AG,122 : 29)
Dipuhun, ujar leluhur
         == téh urang kudu ngamumulé basa jeung budaya urang
         ‘ujar leluhur kita itu harus melestarikan bahasa dan budaya kita sendiri’
         (V,1AG,122 : 10)
DRABYA, kekayaan
         Iya bagya na = =
         ‘ia akan mendapat kebahagiaan dari kekayaan’
(V,3,AG,120 : 30)
DUGA,    jujur
         Si bener, si = =, si tepet
         ‘yang benar, yang jujur, yang lurus’
         (V,4,AG,120 : 32)

DUKA,    sakit
         Ja rang = =
         ‘agar jangan sakit’
         (V,2,AG,123 : 10)

DWASA,  dosa
         Munuh tanpa = =
         ‘membunuh yang tak berdosa’
         (V,3,AG,120 : 38)





E

ÉNAK, tenteram, sejahtera.
Sang Prabu = = alungguh ‘Raja tenteram bertahta’
(V, 4, AG, 121:10)
ÉWÉ
Éwéan, isteri.
Jaga rang = =
‘Hati-hatilah memilih isteri’
(V, 2, AG, 123:9)

EUNCU, cucu.
Anak = =
‘Anak cucu’
(V, 5, AG, 119:12)
EUSI
Kaeusi, telah lengkap, terisi.
Ngarasa manéh imah = =
‘merasa rumah telah lengkap’
(V, 2, AG, 122:31)
EYUH,
EYUH
Ngeyuhan
, berteduh.
Urang = = kapanasan
‘Kita berteduh dari kepanasan’
(V, 4, AG, 120:36)





G


GALAH, galah.       
         iya == ceundeuk tinugelant
         (é)ka ngarana.              
         ‘ya (ibarat) galah dipotong
         runcing namanya’
         (V, 6, AG, 123:160)
GALENG, mengabaikan.        
== ngalawan siksa nukwalwat.
‘mengabaikan aturan leluhur’
(V, 3, AG, 120:45)
GANAL, kasar.       
mulah kapunahan dina musuh = = bala dilancan
‘jangan bingung menghadapi musuh kasar dapat dilawan’
(V, 3, AG, 120:41)
GAPITAN, terampil.               
Prijaya, cangcingan, = =
‘Cerdas, cekatan, terampil’
(V, 6, AG, 123:160)
GEDÉ
Gedé paré, tumbuh dewasa.
Manak jadi = = wruh si bener
‘anak sudah tumbuh dewasa mengetahui yang benar’
(V, 2, AG, 122:29)


GENA(H), senang.  
= = dina kageulisan
‘senang akan keindahan’
(V, 6, AG, 124:166)
GEULIS, indah.      
iya ra(m)pes, iya ==.     
‘iya sempurna, iya indah’
(V, 6, AG, 124:169)
GEUSAN, tempat.   
reya = =mangkuk, bogoh pi(n)dah, reya agama, reya patingtiman
‘banyak tempat tinggal, senang berpindah-pindah, banyak tanaman-tanaman, banyak peristirahatan’
(V, 6, AG, 123:146)
GUNA, jasa.           
= = tan hana ring demakan
‘jasa tidak akan ada anugerah’
(V, 6, AG, 123:143)
GUNUNG, bukit yang sangat besar dan tinggi.
= = Galunggung panghiyangana urang
‘gunung Galunggung kahiyangan (bagi) kita’
(V, 4, AG, 120:34)


GUSAN MANGKUK, rumah banyak.
carek rekayan darmasiksa surung reya = =heuweung kénéh moréya éwé
‘kata rekayan darmasiksa: urung memperoleh rumah banyak lebih baik jangan beristeri banyak’.
(V, 6, AG, 123:153)

GUSTI, pemilik tanah.            
Tani = =.       
‘petani dan pemilik tanah’
(V, 3, AG, 120:47)
GWARÉNG, buruk.
mulah kapidéngé carék ==
‘jangan mendengarkan ucapan yang buruk’.  
(V, 6, AG, 124:168)



H

HAAT, kasih.
= = héman ka sakabéh jalma
‘kasih kepada semua manusia’
(V, 1, AG, 121:25)
HANA, ada.
= = nguni = = mangké
‘ada dahulu ada sekarang’
(V, 2, AG, 123:12)
HAMBA, hamba.
= = lawak
‘hamba dengan majikannya’
(V, 3, AG, 120:47)
HAMO, sikap.
jaga = = iseus dimulah dimali dimanéh
‘hindari sikap tidak mengindahkan cegahan dan pantangan diri sendiri’
(V, 3, AG, 120:40)
HAMWA, percuma.
= = réa rejeki lamun teu halal mah
‘percuma banyak rejeki kalau tidak halal’
(V, 1, AG, 122:3)
HANTEU, tidak.
= = dibéré kesel hatinya
‘tidak dibéré kesel hatinya’
(V, 2, AG, 122:25)

HAPA, hampa.
= = ngarana
‘hampa namanya’
(V, 2, AG, 123:1)
HARAYHAY, saat menguning.
= = tanggah
‘saat menguning tetap tengadah’
(V, 2, AG, 123:1)
HATI
Hatinya, hatinya.
hanteu dibéré kesel = =
‘tidak diberi kesal hatinya’
(V, 2, AG, 122:25)
HAYANG, ingin.
pipirakan ider-ideran bwaga dikuras = = r(é)ya
‘perhiasan pérak, bertualang, senang (memelihara) ternak ingin hamba’
(V, 6, AG, 123:148)
HAYWA, jangan.
= = paalaala palungguhan
‘jangan berebut kedudukan’
(V, 4, AG, 121:16)
HÉMAN, menyayangi.
Lamun = = dinu karwalwat
‘Bila menyayangi orang-orang tua’
(V, 2, AG, 123:8)

HEUBEUL, lama.
iya = = nyéwana
‘Ia akan lama berjaya’
(V, 3, AG, 120:29)
HEUEUH, ya, benar, sungguh-sungguh.
= = nu tanggung jawab dina dunia pamaréntahan nyaéta Sang Prabu
‘yang sungguh-sungguh bertanggung jawab dalam dunia pemerintahan adalah Sang Prabu’
(V, 1, AG, 121:19)
HEUWEUNG KÉNÉH, lebih baik.
carék Rekayan Darmasiksa surung réya geusan mangkuk = = mo réya éwé
‘kat Rekayan Darmasiksa urung memperoleh rumah banyak lebih baik jangan beristeri banyak’
(V, 6, AG, 123: 153)
HIRI, mengiri.
kajajadiyana na = = payawagya di nu bener
‘akibatnya kita mengiri akan keutmaan orang yang benar’
(V, 2, AG, 122:27)
HIYANG
Panghiyangana, kahiyangan
Gunung Galunggung = =urang sakabéh
‘Gunung Galunggung kahiyangan kita semua’
(V, 4, AG, 120:34)
HUJUNG, ujung.
Sang Lumahing = = kembang
‘Sang Lumahing ujung kembang’
(V, 5, AG, 199:9)
HULANGGA, perhiasan.
dipaké = =
‘dijadikan perhiasan’
(V, 2, AG, 123:4)
HULUN, hamba.
Mulah nenget == sama = =
‘jangan curiga antara hamba dengan hamba’
(V, 5, AG, 199:23



I


IDER-IDERAN, bertualang.
pipirakan, = = bwaga dikuras hayang r(é)ya
‘perhiasan perak, bertualang, senang (memelihara) ternak, ingin banyak hamba’
(V, 6, AG, 123:148)
IKANG, seluruh.
marapan atis = = desa
‘agar aman tenteram seluruh negeri’
(V, 4, AG, 121:9)
IKANG BWANA, dunia ini.
beuki awur-awur tanpa wastu = =
‘makin semerawut tanpa kepastian dunia ini’
(V, 6, AG, 123:152)
INDUNG, ibu.
keudeu di tineu manéh hamo ngadéngé carék = = lawan bapa
‘berkeras kepala keinginan sendiri tidak mendengar nasihat ibu dan bapak’
(V, 3, AG, 120:49)
IRUNG, kuncup, keluar kuncup.
mangsana = =
‘keluar kuncup (seperti bulu hidung)’
(V, 2, AG, 122:30)
ISEUS, camkanlah.
= = papatah kolot téh
‘camkanlah pepatah orang tua itu’
(V, 1, AG, 122:9)
ISOS, mengikuti.
jaga = = dicarék nu kwalwat
‘tetaplah mengikuti ucapan orang tua’
(V, 4, AG, 121:11)
IYA, ya.
= = ra(m)pés, = = geulis
‘ya sempurna, ya indah’
(V, 6, AG, 124:169)
IYA DWAKANA, ya seperti air di daun talas.
lina = =
‘tercela ya seperti air di daun talas’
(V, 2 AG, 122:26)
IYA JANGJITAN, plin-plan.
iya dwakana = = ngaranya
‘ya seperti air di dun talas, plin-plan namanya’
(V, 2, AG, 122:26)



J

JA, agar   
== rang mindukaan
‘agar jangan menyakitinya’
(V, 2, AG, 123:10)
JADI, akibatnya
== na hiji paywagya di nu bener
‘akibatnya kita mengiri akan keutamaan orang yang benar’
(V, 2, AG, 122:26)
JADYAN
jadyan tahun ,serba tumbuh tanam-tanaman,
Marapan jaya perang, ==
‘Agar unggul perangnya.,serba tumbuh tanam-tanaman....’
(V, 4, AG, 121:14)
JAGA, cegahlah
== beunangna kabuyutan ku jawa
cegahlah terluasanya kabuyutan ku jawa
(V, 3, A, 120:34)
JAGAT
jagat daranan.,dunia kemakmuran
         ==  disang rama
         ‘dunia kemakmuran tanggung
         jawab sang rama’
         (V, 4, AG, 121:15)

JALA, jala.
= = ngarana
‘jala berarti’
(V, 6, AG, 124:16)
JALMA, manusia
jaga== miprangkeun bwana
‘janganlah manusia memperebutkan tentang di dunia’
(V, 4, AG, 120:32)
JAMPE, mantra
== mwa matih
‘mantra tidak akan mempan’
(V, 3, AG, 120:43)
JARYAN, tempat sampah
mulyana kulit lasun ti==
‘lebih berharga nilai kulit lasun di tempat sampah’
(V, 3, AG, 120:36)
JAWA, jawa
beunangna==
‘oikleh jawa’
(V, 5, AG, 119:26)
JAYA.,unggul
iya==prang
‘dia akan unggul perang’
(V, 3, AG, 120:29)



K

KA, hal
mulah weuran ==  nu miburung /ng/an tapa
‘janganlah memperdulikan hal yang akan mengagalkan amal baik kita’
(V,6,AG,124:17)
KABEH
sakabeh, semuanya
keur urang== manusa kudu boga rasa asih ka mahlik pangeran
‘bagi kita semuanya sebagai manusia harus memilik rasa saying kepada mahluk tuhan’
(V,1,AG,121:20)
KAHAJA, mengengaja
==  urang ibadah maluy swrga
‘menyengaja diri-sendiri untuk ibadah agar masuk surga’
(V,1,AG,122:12)

KAHAYANG, keinginan
marat nimur ngalwa(r) ngidul reya ==
‘lalu berkelana ke barat ke timur ke utara ke selatan banyak keinginan’
(V,6,AG,123:14)
KAMI, saya, pesona, kepemilikan
ah,rampes,carek dewata==
‘ah sempurna , ajaran ayah ku suwargi’
(V,4,AG,121:8)
KANDEL, dianggap
mun urang jujur ,urang == bangsawan
‘kalau kita jujur , kita akan di anggap bangsawan’
(V,1,AG,121:25)
KANGKEN, ibarat
pawindwan== gunung panghiangan urang
‘ketentraman ibara
gunung kahiangan kita’
(V,4,AG,120:34)
KAPIDENGE, mendengarkan
mulah==carek gwarang
‘jangan mendengarkan(memperhatikan)ucapan yang buruk’
(V,6,AG,124:16)
KARAH, malah
heunteu di karajeunan,ja ku ngarasa maneh gwareng twah ==  dipi(n)dah/h/an
‘tidak rajin,karena merasa diri berbakat buruk,malah lalu kita jauhi’
(V,6,AG,123:15)
KARUNGRUNGAN, kaseundeuhan, selalu di kurumi orang karena sifatnya yang menyenangkan
sang raja purana raja nu==
‘sang raja purana raja yang selalu di kerumini orang karena sifatnya yang menyenangkan’
(V,1,AG,121:19)

KARWALWAT, orang-orang tua
lamun heman dinu==
‘bila menyayangi orang-orang tua’
(V,2,AG,123:8)
KASEP, kasep nangwa, indah tampang
== nangwa tu iya ngaranya
‘indah tampang namanya’
(V,2,AG,122:31)
KASIMWATAN, terpengaruh
mullah ==
‘jangan mudah terpengaruh’’
(V,6,AG,124:17)
KASORANG, terlaksana
hulun mungku ==  ja urang hanteu tapa
‘tidak akan terlaksana ,karena kita tdak beramal (berkarya) baik’
(V,6,AG,123:14)
KEMBANG, kembang
sang lumahing hulung ==
‘sang lumahing ujung kembang’
(V,V,AG,119:9)
KENA, karena
mu(ng)ku sorangan ja urang hanteu tapa  kena hanteu dikabisa
‘tak akan terlaksana ,karena tidak memiliki keterampilan’
(V,6,AG,123:15)
KESAL, kesal
hanteu dib ere == hatinya
‘tidak diberi kesal hatinya’
(V,2,AG,122:25)
KEUDEU, berkeras
mulah ==
‘jangan berkeras’
(V,5,AG,119:16)
KITA, kita
== dek jaya
‘kita menang’
(V,5,AG,119:17)
KITU, demikian
== tu agama
‘demikian perilaku’
(V,2,AG,123:2)
KU, oleh
tan,alah== reya
‘tidak kalah oleh musuh banyak’
(V,5,AG,119:18)
KULAKADANG, sanak –saudara
ngawarah ==
‘menasehati sanak saudara’
(V,5,AG,119:13)
KULASANTANA, turunan ke-7
darmasiksa ngawarah ==
‘darmaksiksa menasehati turunan ke-7’
(V,5,AG,119:12)
KRETA, kesejahteraan hidup
jagat== disang resi
‘dunia kesejahteraan hidup tanggung jawab sang resi’
(V,4,AG,121:15)




KWALWAT
kwalwat pun ,para leluhur
mulah kwaywa moha dicarekna==
‘jangan luput atau bingung terhadap ajaran para leluhur’
(V,4,AG,121:2)
KWANTA, berteriak
lamun nyarita jeung kolot mulah ==
‘kalau bicara dengan orang tua jangan sambil teriak’
(V,1,AG,121:22)
KWAYWA, luput
== nguha di care lawan banyut
‘luput mengendarai ucapan kakek dan buyut’
(V,3,AG,120:45)



L

LAK(S)ANA, menyindir –nyindir
ulah nyarita ==  ka batur the
‘jangan berkata menyindir-nyindir pada orang lain’
(V,1,AG,121:22)
LAMUN, bila
== heman di nu karwalwat
‘bila menyayangi orang-orang tua’
(V, 2, AG,123:8)

LAMUNA, bila
==  bitab apusa teya
‘bila(kita)meniru sungai itu’
(V, 6, AG, 124:16)
LAUT, laut
musuh ti ==
‘musuh ti laut’
(V,5,AG,119:18)
LAWAK, majikan
hamba==
‘hamba dengan majikan nya’
(V,3,AG,120:47)
LAWAN, serta , turut
wruh di care kaki==buyut
‘mengetahui akan nasehat kakek dan buyut’
(V,4,AG,120:30)
LEMAH, lemah pemasaran, tanah pusara
pindah ka cibuntu, pindah ka==
‘beralih ke telaga, beralih ke tanah pusara’
(V,4,AG,120:35)
LINA, tercela
==iya dwakana
‘tercela nya seperti air di daun talas’
(V,2,AG,122:26)




LUMAHING, lumahing
sang==rana
‘sang lumahing rana’
(V,5,AG,119:6)
LUNGGUH
paguluhan, kedudukan
haywa,paalaala==
‘jangan berebut kedudukan’
(V,4,AG,121:16)
LWARNA, demikian
hatinateu burung/ng/eun tapa kitu mana urang pun urang ala == patanjala
‘tidaklah mengurungkan (menyiakan)amal baik kita bila demikian halnya’
(V,6,AG,124:16)




M

MADAN, daripada.
== na rajaputra antukna beunang ku sakalih
‘daripada rajaputra (bila kabuyutan) akhirnya jatuh ke tangan orang lain’
(V,3,AG, 120:36)
MAHARAJA, sebutan maharaja.
==Dewata maka manak Baduga Sanghiyang
‘maharaja Dewata Berputera Baduga Sanghiyang’
(V,5,AG,119:3)
MAJA,     sedang.
kuring == nyuprih elmu
‘saya sedang menuntut ilmu’
(V,I,AG,121:291)
MAKA,    maka.
== manak Maharaja Dewata
‘maka perputera Maharaja Dewata’
(V,5,AG,119:3)
MAKANGARAN, bernama.
Masa Sya nyusuk nu Pakwan == Rahyangta wuwus
‘Ketika ia membuat parit pakuan bernama hiyangta wuwus’
(V,5,AG,119:2)
MALUY, agar masuk.            
== swarga urang kudu taat ka Pangeran      
‘agar masuk surga kita harus taat kepada Tuhan’          
(V,1,AG,122:10)
MANAK, berputera
Sang Baduga Sanghyang maka == Prebu Sanghiyang.
‘sang Baduga Sanghiyang
berputera Prebu Sanghiyang.
(V,5,AG,119:4)
MANÉH, diri.         
hanteu dikarajeunan, ja ku ngarasa == gwareng twah karah.
‘tidak rajin, karena merasa diri berbakat buruk, malah lalu kita jauhi’.          
(V,6,AG,123:156)
MANGAN
Amangan, menghimpun bahan-bahan
        makanan.
Sang rama enak ==
        ‘Rama tenteram menghimpun
        bahan-bahan makanan’
        (V,4,AG,121:10)
MANGKÉ, sekarang.              
hana nguni hana ==
‘ada dahulu ada sekarang’
(V,2,AG,123:12)
MANGKUK, tinggal.               
reya geusan reya ==
‘banyak tempat tinggal’
(V,6,AG,123:147)
MANGMANG, sumpah (kutukan)
== sasra guna.              
‘sumpah (kutukan) seribu (kali) tidak akan duna’.
(V,3,AG,120:43)
MANGSA
Mangsana, saat.      
         == dioywas    
         ‘saat disiangi’
         (V,2,AG,122:28)
MANGSESYA, pernah.          
aya == patemwan deung ti sisima pun.          
‘pernah ia pun menikah dengan orang desa’
(V,4,AG,121:5)
MARAPAN, agar.   
ngadenge carek indung == bener
‘mendengar nasihat ibu agar benar’
(V,4,AG,120:30)
MARAT, lalu.         
== nimur,ngalwa, ngidul raya kahayang
‘lalu berkelana, ke barat, ke timur, ke utara, ke selatan banyak keinginan’.   
(V,6,AG,123:146)
MASA, ketika.        
==sya nyusuk na Pakwan makangaran Rahyangta wuwus.
‘ketika ia membuat parit Pakwan bernama hiyangta Wuwus’.
(V,5,AG,119:1)
MATIH, mempan.  
jampe mwa ==.              
‘mantra tidak akan mempan’
(V,3,AG,120:43)
MEMENA, dalang. 
== raguna.    
‘dalang dengan penabuh gamelan’
(V,3,AG,120:46)
MÉNAK, orang terkemuka.    
salah pake urang ==
‘salah tidak pada orang terkemuka’
(V,AG,6,123:150)
MIBRUNG,  meninggalkan.    
mulah weuran ka nu == tapa
‘jangan memperdulikan hal yang akan meninggalkan amal baik kita’.           
(V,6,AG,124:167)
MO, jangan.            
carek rekeyan darmasiksa surug reya geusan mangkuk heuweug keneh == reya ewe
‘kata rekeyan darmasiksa urung memperoleh rumah banyak lbih baik jangan beristri banyak’
(V,6,AG,123:153)
MOHA, bingung.    
mulah == si bener, si tepet..
‘jangan bingung terhadap yang benar, yang tepat,’
(V,4,AG,121:1)
MULAH, jangan.    
== miprangkeun di bwana asing sibener
‘jangan memperebutkan di dunia siapapun yang benar’
(V,4,Ag,121:1)


MULIA
Muliana, lebih berharga.         
         == kulit lasun di jargan.
        
lebih berharga nilai kulit
         lasundi tempat sampah’.
         (V,3,AG,120:36)
MUNGKU, akan.    
hulun == kasorang ja urang hanteu tapa.     
‘tidak akan terlaksana, karena kita tidak beramal baik.
(V,6,AG,123:149)
MUNING, turunan ke-5.         
Darmasiksa ngawarah ==
‘Darmasiksa menasehati turunan ke-5’.        
(V,5,AG,119:12)
MUSUH, musuh.    
== ti darat.    
‘musuh dari darat’.        
(V,5,AG,119:18)
MWA, tidak dapat.  
musuh alit == beunang ditambaan
‘sebaliknya musuh halus tidak dapat diobati’.               
(V,3,AG,120:42)




N

NA GUSTI, ya pemilik tanah
==, na penghulu, na wiku, sakabeh salah pake
‘ya pemilik tanah, ya penguasa, ya pendeta semuanya salah tindak’
(V,6,AG,123,150)
NA PARIT, parit (pertahanan).
masa sya nyusuk == Pakwan mangka ngaran rahyangta wuwus
‘ketika ia membuat parit pakuan bernama hyangka Wuwus’
(V,5,AG,119:2)
NA PENGHULU, ya penguasa.
na gusti, na == na waiku sakabeh salah pake
‘ya pemilik tanah, ya penguasa, ya pendeta semuanya salah tindak’
(V,6,AG,123:150)
NA RAJA, maha raja                .
ya bahkan == naraya sabusana salah pake
‘ya bahkan raja seluruh dunia salah tindak’  
(V,6,AG,123:151)
NA WIKU, ya pendeta.           
na gusti, == na wiku sakabeh salah pake
‘ya pemilik tanah, ya penguasa, ya pendeta semuanya salah tindak’
(V,6,AG,123:150)
NANGWA
Kasep nangwa, lihat KASEP
         (V,2,AG,122:31)
NELUH, mdngeluh.
jadi ==.         
‘jadi mengeluh’.            
(V,2,AG,122:25)
NENGET, curiga.    
mulah ==.     
‘jangan curiga’.              
(V,5,AG,119:23)
NGALALWAN, melampaui batas
patula tawutan yaksa ku padah == sipat.      
‘ibarat kurban yang tidak terlaksana oleh perbuatan lampaui batas aturan’
(V,3,AG,120:40)
NGUHA, menyadari                .
kwaywa == dicarek lawan buyut
‘luput menyadari ucapan kakek dan buyut’.  
(V,3,AG,120:45)
NGUNI, dahulu.     
hana == hana mangke
;ada dahulu ada sekarang’
(V,2,AG,123:12)
NGUNIWEH, demikian.         
== sapilanceukan.         
‘demikian pula saudara-saudara kandung’.   
(V,5,AG,119:14)
NGUNWEH, berbakti.            
== tan di sang pandita di puhun di maneh
‘demikian pula tidak berbakti kepada pendeta dan leluhur sendiri’
(V,3,AG,120:38)
NIHAN, inilah.       
== tembey sakakala Rahyang Banga
‘inilah permulaan tanda peringatan’
(V,5,AG,119:1)
NIMUR, berkelana. 
marat == ngalawar ngidul reya kahayang.   
‘lalu berkelana ke barat, ke timur, ke utara, ke selatan banyak keinginan’.    
(V,6,AG,123:146)
NU, yang akan.       
mulah weuran ka == mibrungan tapa.          
‘jangan memperdulikan hal yang akan menggagalkan amal baik kita’.           
(V,6,AG,124:167)
NU PRIDANA, mereka yang utama.
== nu takut sapa, nurut dina menak.             
‘mereka yang utama, yanf takut akan kutukan, taat ka orang-orang mulia’.   
(V,6,AG,123:158)


NU TAKUT, yang takut.         
nu pridana, == sapa, nurut dina menak.       
‘mereka yang utama, yang takut akan kutukan, taat ke orang-orang mulia’.   
(V,6,AG,123:159).
NURUT, taat.          
nu pridana, nu takut sapa, == dina menak.   
‘mereka yang utama, yang takut akan kutukan, taat ke orang-orang mulia’.
(V,6,AG,123:159).
NYAWANA
Heubeul nyewana, lihat HEUBEUL
         (V,4,AG,120:31)
NYEUSEUL, disesali.             
mulah == lamun nasib kieu.
‘jangan disesali kalau nasibnya seperti ini’.   
(V,1,AG,121:32)
NYEWANA, berjaya.              
iya heubeul ==.             
‘ia akan lama berjaya’
(V,3,AG,120:30)
NYUSUK, membuat.              
masa sya == na pakwan makangaran Rahyangta Wuwus.             
‘ketika ia membuat parit pakuan bernama hyangta wuwus’
(V,5,AG,119:2)



O

OMAS, emas.         
upadina panday beusi panday==
‘bandingannya pandai besi pandai emas’.     
(V,3,AG:46)
ONGKWAH-ONGKOH, pusatkan perhatian
== dipitineung.             
‘pusatkan perhatian kepada cita sendiri’
(V,6,AG,124:168).



P

PABWANG, bentrok
mulah ==
‘jangan bentrok’
(V, 5, AG, 119 : 14)
PADA, sama
                apan == pawitanya
‘karena sama asal-usulnya’
                (V, 4, AG, 121 : 17)
PADAN, perbuatan
patula tawur tan yaksaku == ngalalwan sipat
‘ibarat kurban yang tidak terlaksana oleh perbuatan lampaui batas aturan’
                (V, 3, AG, 120 : 44)
PAHI, semua
                == na galunggung
‘semua dengan yang digalunggung’
                (V, 3, AG, 120 : 33)
PAKÉ
makéyana, sungguh-sungguh mengikuti
                jaga == patikrama
‘bersungguh-sungguh mengikuti patikrama’
                (V, 4, AG, 121 : 13)
PAKEUKEUDEU, saling berkeras-keras
                mulah ==
                ‘jangan berkeras-keras’
                (V, 5, AG, 119 : 15)
PAKSA, maksud
                pasalah ==
                ‘berselisih maksud’
                (V,5, AG, 119 : 15)
PAKWAN, pakuan
masa sya nyusuk na == makan garam rahyangta wuwus
‘ketika ia membuat parit pakuan bernama hyang wuwus’
                (V, 5, AG, 119 : 2)
PALANGKA, pemerintahan
                jagat == di sang prabu
                ‘dunia pemerintahan tanggungjawab sang prabu’
                (V, 4, AG, 121 : 15)


PALNA, penuh keutamaan
abdas palna na nyaéta keur nyucikeun diri
‘berwudhu penuh keutamaan yaitu untuk mensucikan diri’
                (V, 1, AG, 122 : 7)
PANAS
                Kapanasan, kepanasan
                wang ngeyuhan ==
‘tempat berteduh dari kepanasan
                (V, 4, AG, 120 :36)
PANDAY, pandai
upadina == beusi == omas
‘bandingannya pandai besi pandai emas’
                (V, 3, AG, 120 : 46)
PANDITA, pendeta
nguniweh tan di sang == di puhun di manéh
‘demikian pula tidak berbakti kepada pendeta dan leluhur sendiri’
                (V, 3, AG, 120 : 39)
PANGHULU, penguasa
                di gusti == réya kabisa
‘kepada pemilik tanah dan penguasa/banyak miliki keterampilan’
                (V, 6, AG, 123 : )
PARÉ, lih. Agama
                agamaning paré
                (V, 2, AG, 122 :28)
PASALAH, berselisih
                mulah ==
                ‘jangan berselisih’
                (V, 5, AG, 119 : 14)
PATA, air
                == ngarana cai
                ‘pata berarti air’
                (V, 6, AG, 124 : 163)
PATANJALA, halnya
hasilna teu burung tapa kitu mana urang pun ala lwirna ==
‘tidaklah mengurungkan (mengiyakan) amal baik kita bilademikian halnya’
(V, 6, AG, 124 : 163)
PATEMUWAN, perkawinannya / pertemuannya
rakeyan darmasiksa maka manak sang lumahing taman, == deung ti darma-agung
‘rakeyan darmasiksa berputera sang lumahing taman, perkawinan dengan darma-agung
(V, 4, AG, 121 : 4)

PATINEUNG, cita / keinginan
                ongkoh-ongkoh di ==
‘pusatkan perhatian kepada cita (keinginan) sendiri’
(V, 6, AG, 124 : 168)
PATINGTIMAN, peristirahatan
éya geusan mangkuk bogoh pindah réya agama, réya ==
‘banyak tempat tinggal, senang berpindah-pindah, banyak tanaman-tanaman, banyak peristirahatan’
(V, 6, AG, 123 : 147)
PATMAN, ketentraman
rakeyan saungga waruh inya ==
‘rakeyan saungga mengetahui ketentraman’
                (V, 4, AG, 120 : 29)
PATULA, ibarat
== tawurtan yaksaku padan ngalalwan sipat
‘ibarat kurban yang tidak terlaksana oleh pembuatan lampaui batas aturan’
(V, 3, AG, 120 : 43)
PAWINDWAN, ketentraman
ya == nya kangken gunung panghiyangna
‘ya ketentraman ibarat gunung kahiyangan’
                (V, 4, AG, 120 : 33)
PAYWAGYA, keutamaan
                na hiri ==
‘kita mengiri akan keutamaan’
                (V, 2, AG, 1222 : 27)
PEDA
                di peda, di cela
lamun sieun == kudu calakan
‘kalau tidak ingin di cela harus pintar’
                (V, 1, AG, 122 : 4)
PEGENG
                pegengeun, kemuliaan
                dapetna pretapa ==
‘kemungkinan direbutnya kemuliaan’
(V, 5, AG, 119 : 24)

PINDAH, beralih
gunung galunggung == ka cibuntu
‘gunung galunggung beralih ke cibuntu’
(V, 4, AG, 120 : 34)
PIPIRAKAN, perhiasan perak
== ider-ideran bwaga di kuras hayang réya
‘perhiasan perak, bertualang, senang (memelihara) ternak ingin banyak hamba’
                (V, 6, AG, 123 : 147)
PRABU, raja
                sang == enak alungguh
                ‘raja tentram bertahta’
                (V, 4, AG, 121 : 9)
PRANG, perang
                iya jaya ==
                ‘dia akan unggul perang’
                (V, 3, AG, 120 : 29)
PREBU, prebu
                manak == sanghyang
‘berputera prabu sanghiyang’
                (V, 5, AG, 119 : 4)
PRETAPA, direbutnya
                dapetna ==
‘kemungkinan direbutnya’
                (V, 5, AG, 119 : 24)
PRETISANTANA, turunan ke-8
darmasiksa ngawarah ==
‘darma siksa menasehati turunan ke-8’
                (V, 5, AG, 119 : 13)
PRIJAYA, cerdas
                ==, cangcingan, gapitan
‘cerdas, cekatan, terampil’
                (V, 6, AG, 123 : 16)
PRITAPA, bertapa
surung == soré, heuweung kénéh hanteu tapa
‘ urung bertapa mencapai kesucian diri lebih baik jangan bertapa’
                (V, 6,, AG, 123 :15)
PUHAN
                Kapuhan, kebingungan
mulah == dina musuh ganal bala dilancan
‘jangan kebingungan menghadapi musuh kasar dapat dilawan’
(V, 3, AG, 120 : 31)
PUHUN, leluhur
nguniweh tan di sang pandita di == dimanéh
‘demikian pula tidak berbakti kepada pendeta dan leluhur sendiri’
                (V, 3, AG, 120 : 39)
PUTA, persembahan
                nguniweh na raja ==
‘demikian pula raja dengan persembahan’
(V, 3, AG, 120 : 38)



R

RAGUNA, penabuh gamelan
                memena ==
‘dalang dengan penabuh gamelan’
                (V, 3, AG, 120 : 37)
RAHYANG, peringatan
nihan tembey sakakala == banga
‘inilah permulaan tanda peringatan’
(V, 5, AG, 119 :1)
RAHYANGTA, hiyangta
masa sya nyusuh na pakwan makangaran == wuwus
‘ketika ia membuat parit pakuan bernama hiyangta wuwus’
                (V, 5, AG, 119 : 1)
RAMPAS
                ngarampas, jodoh
                jaga ==
                ‘hati-hati memilih jodoh’
                (V, 2, AG, 123 : 9)
RAMPÉS, sempurnalah
== hirup lamun ati tengtrem
‘sempurnalah hidup jika hati tentram’
(V, 1, AG, 121 : 25)
RANA, rana
                sang lumahing ==
                ‘sang lumahing rana’
                (V, 5, AG, 119 : 6)
RANG, memilih
                jaga == éwéan
‘hati-hatilah memilih isteri’
(V, 2, AG, 123 : 9)
REBUT
                ngarebutna, merebutnya
                nu dék == kabuyutan
‘yang akan merebut kabuyutan’
(V, 3, AG, 120 : 17)
REKEYAN, rakeyan
                manak == darmasiksa
‘berputera rakeyan darmasiksa’
                (V, 5, AG, 119 : 11)
RÉYA, banyak
jaga diturutan ku na urang ==
‘peliharalah agar tetap ditaati oleh orang banyak’
                (V, 4, AG, 121 : 9)
RING DEMAKAN, anugerah
tan hana guna tan hana ==
                ‘ada jasa ada anugerah’
                (V, 2, AG, 129 : 16)
SABDA, berbicara
ulah == baé mun teu penting mah
‘jangan berbivara terus kalau tidak penting’
                (V, 1, AG, 121 : 23)



S

SABWANA, seluruh dunia
                na raja == salah paké
‘ya bahkan raja seluruh dunia salah tindak’
                (V, 6, AG, 123 : 15)
SAKABÉH, semuanya
                == kulakadang
                ‘semuanya sanak saudara’
                (V, 5, AG, 119 :14)
SAKAKALA, tanda
nihan tembey == rahyang banga
‘inilah permulaan tanda peringatan’
                (V, 5, AG, 119 : 1)
SAKALIH, orang lain
                ku ==
                ‘oleh orang lain’
                (V, 3, AG, 120 : 26)
SAKATIWATIMANA, turun temurun
                iya bagya na drabya ==
‘ia akan mendapat kebahagiaan dari kekayaan secara turun temurun’
                (V, 3, AG, 120 : 20)
SAKTI, kesaktian
                pegengeun ==
                ‘pegangan kesaktian’
                (V, 5, AG, 119 : 25)
SAKULILING, di sekitar
                == desa
                ‘di sekitar desa’
                (V, 5, AG, 119 :19)
SALAH, salah
                na raja sabwana == paké
‘ya bahkan raja seluruh dunia salah tindak’
                (V, 6, AG, 123 : 15)
SANG, sang
                maka manak ==
                ‘maka berputera sang’
                (V, 5, AG, 119 : 5)
SANGHYANG, sanghiyang
                manak prebu ==
‘berputera prebu sanghiyang’
                (V, 5, AG, 119 : 4)
SAPA, siapa
== tan waruh ri puncakna
‘siapa yang mengetahui tempatnya’
                (V, 4, AG, 120 :29)
SARWA, sama
urang réya == deung ayeuna
‘orang banyak sama dengan rebah-muda’
(V, 2, AG, 123 : 6)
SASAB, tersesat
mwa téoh == na agama pun
‘niscaya tidak akan tersesat dari agama’
                (V, 2, AG, 123 : 11)
SASANA, hukum
                na == bawat kwalwat
‘yaitu hukum buatan leluhur’
                (V, 2, AG, 123 : 11)
SASRA, seribu
                mangmang == guna
‘sumpah (kutukan) seribu (kali) tidak akan guna’
                (V, 3, AG, 120 : 24)
SEDA
sya seda, para suwargi
                paninggalna ==
‘warisan dari para suwargi’
                (V, 4, AG, 121 : 14)
SI, yang
                == tepet
                ‘yang lurus’
                (V, 5, AG, 119 : 20)
SI CANGCINGAN, si cekatan
lamun jadi budak kudu ==
‘kalau jadi anak harus jadi si cekatan’
(V, 1, AG, 122 : 5)
SIDA, berjodoh
mulah == deung kulakadang
‘jangan berjodoh dengan saudara’
(V, 5, AG, 119 : 20)
SIKARA, kekayaan
                dipaké ==
                ‘dijadikan kekayaan’
                (V, 2, AG, 123 : 4)
SIMANGKE, persediaan
                Dipaké ==
                ‘dijadikan persediaan’
                (V, 2, AG, 123 : 4)
SIRENA, tentram
iya tuhu == janma bwana
‘ya sungguh-sungguh tentram manusia di dunia’
                (V, 4, AG, 120 : 32)
SISIMA, orang desa
patemwan deung == pun makangaran sang raja purana
‘perkawinan dengan orang desa bernama sang raja purana’
                (V, 4, AG, 121 : 6)

SIYA, ia
                == ngawarah anak
                ‘ia menasehati anak’
                (V, 5, AG, 119 : 11)
SUNDA, sunda
                beunangna ==
                ‘oleh sunda’
                (V, 5, AG, 119 : 26)
SUPA, sewaktu-waktu
iya ta == tinggalan rama resi
‘yaitu bisa sewaktu-waktu kelak ditinggalkan rama dan resi’
                (V, 3, AG, 120 : 11)
SURUNG, urung
== pritapa sore, heweung kénéh henteu tapa
‘urung bertapa mencapai kesucian diri lebih baik jangan bertapa’
                (V, 6, AG, 123 : 15)

SYA, dia/ia
== rekeyan darmasiksa, manak sang lumahing taman
‘ia rekeyan darmasiksa, berputera sang lumahing taman’
                (V, 4, AG, 121 : 3)



T

TA,          yang
Sapa = =
waruhri puncaknya,….
‘Siapayangmengetahui puncaknya’.
( V, 4,AG, 120: 29)

TAMBA,  obat
Ditambaan, diobati
Musuh aiit mwa beunang = =
‘sebaliknya musuh halus tidak dapat diobati’
( V, 3,AG, 120: 42)

TAN,       tidak ada
= =  hana nguni
‘sidak ada dahulu’
( V, 2,AG, 123: 12)

TANDANG, baik
a(n)cukna karah na urang ngarasa maneh hanteu tapa lalo = =
‘akhirnya malah kita merasa tidak melakukan amal baik ’
( V, 6,AG, 123: 145)

TANGGAH, menengadah
= = ka karah ka langit
‘ya menengadah  ke langit’.
                ( V, 2,AG, 122: 31)

TANI,      petani
= = gusti
‘petani dengan pemiik tanah ’
( V, 3,AG, 120: 47)

TANJEUR, unggul
= =   juritan
unggul berperang’
 ( V, V,AG, 119: 17)


TANPA, tanpa
Beuki awor-awur = = wastu ikang bwana
makinsemrawut tanpa kepastian dunia ini’
( V, 6,AG, 123: 152)

TANYA, nanya, bertanya
= = ka nu karwalwat
‘bertanyalah kepada orang-orang tua’
( V, 2,AG, 123: 10)

TAPA,     bertapa
Surung pritapa sońe, heweung keneh hanteu = =
                urung bertapa mencapai kesucian diri lebih baik jangan bertapa’
                ( V, 6,AG, 123: 154)

TASIKPANJANG, tasik panjang
Sang lumahing = =
‘sanglumahing tasikpanjang’
( V, V,AG, 119: 8)

TAWUR,  kurbar
Patula = = tan yaksa kupadan ngalalwan sipat
‘ibarat kurban yang tidak terlaksana oleh pembuatan lampaui batas aturan’.
( V, 3,AG, 120: 43)

TÉKA, runcing
Iya galah cendeuk tinugelan = = ngarana
‘ya (ibarat) galah dipotong runcing namanya’
( V, 6,AG, 123: 161)



TEPET,    lurus
Si = =
yang lurus’
( V, V,AG, 119: 20)

TEYA,     itu
Lamun bitan apwa ==
bila (kita) meniru sungai itu’
( V, 6,AG, 124: 165)

TI,           dari
Musuh = = darat
musuh dari darat’
( V, V,AG, 119: 18)

TIMUR,   timur
Ti = =
‘ti timur’
( V, V,AG, 119: 19)

TINEU,    keinginan
Keudeu di = = manéh namo ngadéngé
 carék indung lawan bapa
‘berkeras kepala keinginan sendiri
Tidak mendengar nasihat ibu dan bapa’
( V, 3,AG, 120: 48)


TINEUNG, keinginan
Mullah keudeu di = =
jangan berkeras pada keinginan’
( V, V,AG, 119: 16)

TINGGAL, paninggalna,warisan
= = sya seda
‘warisan para suwargi’
( V, 4,AG, 121: 13)


TINGGALAN, ditinggalkan
Iya ta supa = =  rama resi
‘yaitu bila sewaktu-waktu kelak ditinggalkan oleh  rama dan resi’
( V, 3,AG, 120: 31)

TINUGLAN, dipotong
Galah cendeuk = = tka
‘galah tusuk dipotong runcing’
( V, 6,AG, 123: 44)

TITIS,      benar
Jadi jelma = = mah hirup téh ménak
‘jadi orang benar hidupnya akan mulia’
                ( V, 1,AG, 122: 8)

TKA,       runcing
Galah cendeuk tinug(e)lan = =
‘galah tusuk dipotong runcing’
( V, 6,AG, 123: 144)


TKATINGKAN, di kahiyangan    
= = batara guru tempatna jalma-jalma suci
dikahiyangan batara guru adalah tempatnya
orang-orang suci’
( V, 1,AG, 122: 10)

TU,          ibarat
Ku na urang hamo ==  galah dewa sina (m)bungan tuna ngarana
‘percuma saja (ibarat) galah batang disabung batang namanya’
( V, 6,AG, 123: 157)
               
TUHA,     tua
Jadi budak mah kudu ngahormat kanu = =
jadi anak harus menghormati pada
 yang lebih tua’
                ( V, 1,AG, 121: 21)

TUHU, sungguh-sungguh
Si twarasi , si = =  sirena,…
yang lurus hati yang sungguh-sungguh tentram’
( V, 4,AG, 120: 32)

TUNA,     batang
Ku na urang hamo tu galah dawa sina (m)bungan = = ngarana
percuma saja (ibarat) galah batang disabung batang namanya’
( V, 6,AG, 123: 158)

TUNGGAK, pokok kayu
Hana = = hana watang
ada pokok kayu ada batang
 ( V, 2,AG, 123: 14)               

TURUT, diturutan, ditaati
Jaga = = ku na urang reya
‘peliharalah (agar tetap)  ditaati oleh banyak orang’
 ( V, 4,AG, 121: 9)

TURUTAN,turutaneunana,
                dituriti
Hanteu = =
tidak ada yang dituruti’
( V, 2,AG, 123: 6)

TUWAH, beramal, perbuatan
Mun arék = = mullah saeutik-saeutik
kalau mau beramal jangan sedikit-sedikit’
                ( V, 1,AG, 121: 28)

TWAH,    buruk
Hanteu dikarajeunan, ja ku ngarasa maneh gwareng == karah dipi(n) dah/h/an
tidak rajin, Karena merasa diri berbakat buruk, malah lalu kita jauhi’
( V, 6,AG, 123: 156)

TWARASI, lurus hati
Sibener, siduga, si = =
yang benar, yang jujur, yang lurus hati’
 ( V, 4,AG, 120: 32)




U

ULAH,     perbuatan
Maka pada mulia ku ==
olehkarena itu bersama-samalah berbuat kemuliaan dengan perbuatan’
 ( V, 4,AG, 121: 18)

UMPI,      turunan ke-3
Anak, euncu, = =
‘anak, cucu, turunan ke-3’
 ( V, V,AG, 119: 12)

UPADINA, bandingannya
= = panday beusi panday  omas
‘bandingannya pandai besi dengan besi pandai emas’
( V, 3,AG, 120:46)

URANG, kita’
Hulun mu(ng)ku kasorang ja = = hanteu tapa
‘tidak akan terlaksana, karena kita tidak beramal (berkarya) baik’
 ( V, 6,AG, 123: 149)

USUK,     nyusuk, membuat parit
 pertahanan
Agama nu = = na galunggung
‘ajaran yang membuat parit pertahanan di galunggung’
 ( V, 4,AG, 121: 12)




W

WADON,perempuan
Lanang = =
‘laki-laki dengan perempuan’
                ( V, 3,AG, 120: 48)


WADWAN, perempuan
Jadi == mah kudu lindeuk japati
jadi perempuan itu harus sepereti burung merpati yang kelihatannya mudah tapi susah untuk ditangkap’
( V, 1,AG, 121: 27)

WARUH,mengetahui
Sapa ta = = ri puncaknya
siapa yang mengetahui puncaknya
 ( V, 4,AG, 120: 29)

WASTU,  kepastian
Beuki awor-awur tanpa = = ikang bwana
makin semerawut tanpa kepastian dunia ini’
( V, 6,AG, 123: 152)

WATANG, batang
Hana tunggak hana = =
‘ada pokok kayu ada batang’
                ( V, 2,AG, 123: 14)

WAYA,    berhasil
Sang raja purana = = ngawarah urang sakabeh
‘sang raja purana berhasil menasehati kita semuanya’
( V, 1,AG, 121: 29)


WEURAN, memperdulikan
Mullah== ka nu miburunglnglan tapa
jangan memperdulikan hal yang akan menggagalkan amal baik kita’
 ( V, 6,AG, 124: 167)



WINDURAJA, winduraja
manak sang lumahing  ==
‘manak sang lumahing winduraja’
( V, V,AG, 119: 7)

WITAN,   pawitanya,
asal-usulnya
Apan pada = =
‘karena sama asal-usulnya’
( V,4,AG, 121: 17)
WITWEKAS, turunan ke-
Darmasiksa ngawarah = =
‘darmasisksa menasehati turunan ke-9’
( V, V,AG, 119: 13)
               
WRUH,    mengetahui
= = inya patman
‘mengetahui ketentraman’
                ( V, 4,AG, 120: 29)








Y

YAKSA,  terlaksana
patula tawur tan yaksa kupadan ngalalwan sipat
‘ibarat kurban yang tidak terlaksana oleh pembuatan lampaui batas aturan’
 ( V, 3,AG, 120: 44)



1506654_1580605368825771_1231781066414747969_n.jpgTini Herawati
180210130004.  
T-Y
widibutut4.jpgWidia Puspita Sari
180210130009.  
E-I

C360_2014-10-02-14-28-09-248.jpgMupasiroh
180210130011.  
P-S
00013d.jpg
Dede Heryanti
180210130013.
M-O

C360_2014-07-28-15-15-45-575.jpgSeni Maryani
180210130018.  
A-D



Dinar Rustandi
180210130022.
J-L

10403049_766900556692190_1898509403149405097_n.jpg
Naskah Sunda Kuno Amanat Galunggung

2 komentar: