Puji dan syukur kita panjatkan
kehadirat Tuhan yang Mahakuasa yang senantiasa melimpahkan karunia-Nya.
Alhamdulillah, berkat taufik dan hidayah-Nya Kamus Bahasa Sunda Kuno-Bahasa
Indonesia ini dapat diselesaikan. Penyusun sadari bahwa kamus ini belum
dapat menjangkau keseluruhan kosa kata Bahasa Sunda Kuno yang ada, mengingat
penyusunan dilakukan berdasar rujukan dari satu naskah saja.
Kamus ini berjudul KBSKI (Kamus Bahasa Sunda Kuno-Indonesia)
karena bahasa sumber yang digunakan adalah Bahasa Sunda Kuno dan bahasa
sasarannya adalah Bahasa Indonesia. Penerbitan Kamus ini untuk memenuhi salah
satu tugas Mata Kuliah Produksi Kamus yang diaping oleh Elis Suryani NS,MS.
Sumber data yang digunakan yaitu
naskah Amanat Galunggung. Naskah ini
menggunakan aksara latin dan tentunya berbahasa Sunda Kuno, adapun bahan naskah
Amanat Galunggung adalah kertas.
Dalam penyusunan kamus ini penyusun sadar masih banyak
kekurangan, oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan oleh penyusun.
Penyusun
Ditengah-tengah
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih,
kebutuhan terhadap kamus merupakan suatu keniscayaan. Kamus menjadi sebuah buku
yang memiliki urgensi tinggi, apalagi bagi mereka yang berkecimpung di
lingkungan akademis. Demikian pula para ilmuwan, cendekiawan, budayawan, serta
masyarakat umum tidak bisa menghindari kebutuhan akan kamus.
Kamus
merupakan karya acuan yang berisi kosakata suatu bahasa atau pengetahuan
tentang segala sesuatu yang berada di sekitar kita, disusun secara alfabetis
atau bersifat praktis. Dengan kata lain dapat dijelaskan, bahwa kamus merupakan
buku acuan yang memuat kata dan ungkapan yang disusun menurut abjad berikut
keterangan tentang maknanya, pemakaian, atau terjemahannya (Mulyono, dkk.,
1990:384). Berdasarkan definisi tersebut, kamus tidak hanya sekedar pencatat
dan perekam makna kata, akan tetapi lebih daripada itu. Dalam beberapa hal,
kamus berupaya menyimpan pengalaman-pengalaman manusia yang telah diberi nama.
Dengan demikian, kamus merupakan sarana penting terutama bagi pengajaran bahasa
karena dapat memberikan informasi memberikan informasi mengenai derivasi kata,
makna kata, ejaan, serta ucapannya.
Dalam rangka menggali dan memahami
budaya Sunda yang antara lain terabadikan dalam harta pusaka berupa
naskah-naskah berbahasa Sunda Kuno, sangat diperlukan kehadiran sebuah kamus
yang dapat menjembatani antara bahasa Sunda Kuno dan bahasa Sunda yang hidup
dan berkembang saat ini. Untuk itu, kehadiran Kamus Bahasa Sunda-Indonesia merupakan kebutuhan yang tidak dapat
dipungkiri. Kamus Sunda Kuno-Indonesia tersebut, sampai sekarang belum pernah
ada yang menggarap secara lengkap dan rinci, dalam arti telah memasukkan semua
teks naskah Sunda Kuno yang sudah digarap secara filologis. Hal ini dapat
dimaklumi dan dipahami karena untuk dapat menyusun sebuah kamus Sunda Kuno
diperlukan ahli yang betul-betul mengetahui, mengerti, dan memahami
naskah-naskah Sunda Kuno, di samping tentu saja termasuk aksara dan bahasanya.
Mengingat naskah-naskah Sunda Kuno atau sumber data kamus yang akan disusun
tersebut ditulis dengan menggunakan aksara dan bahasa Sunda Kuno, sementara
ahli di bidang itu masih sangat sedikitdan bisa dihitung dengan jari.
Kamus ini
merupakan kamus Dwibahasa, karena bahasa sumbernya berasal dari bahasa Sunda
Kuno sedangkan bahasa sasarannya adalah bahasa Indonesia. Entri dan subentri
dalam kamus ini diambil dari beberapa buah dokumen tertulis, berupa naskah
Sunda (kuno). Adapun naskah yang digunakan terbuat dari kertas, yaitu Amanat Galunggung.
1. Abjad
Entri pokok disusun
menurut abjad Latin dengan penyesuaian urutan sebagai berikut: a, b, c, d, e,
g, h, i, j, k, l, m, n, o, p, r, s, t, u, w, dan y, dengan catatan:
(1) Fonem
/é/ dilambangkan dengan huruf é, dan fonem /e/ dilambangkan dengan huruf e,
serta fonem /ö/ dilambangkan dengan huruf eu, masuk dalam huruf e dengan urutan menurut huruf yang mendahului
atau mengikutinya.
(2) Fonem
/n/ dan /ñ/ dilambangkan dengan huruf ng dan ny berada di bawah entri atau
huruf n dengan urutan menurut huruf yang mendahului atau mengikutinya.
(3) Fonem
/f,kh,q,v,x,z/ tidak terdapat dalam korpus sumber data.
2. Ejaan
Ejaan yang digunakan
dalam Kamus Sunda Kuno-Indonesia ini adalah Ejaan Bahasa Sunda yang
Disempurnakan menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 18
Maret 1974, Nomor: 07/U/1974 dengan catatan bahwa tanda diakritik /’/ digunakan
untuk membedakan fonem /é/ dan /e/.
3. Entri
dan Subentri
a.
Entri
Entri pokok dalam kamus ini ditulis dengan huruf kapital
tebal, berupa (a) kata dasar, (b) kata pokok
b.
Subentri
Subentri ditulis dengan cetak miring tebal, berupa (a) kata
turunan, (b) gabungan kata/kata majemuk, (c) kata ulang yang tidak bermakna
jumlah, (d) ungkapan dan peribahasa.
4. Rujuk
Silang
Gabungan kata-kata
majemuk hanya diterangkan satu kali pada entri yang berupa kata pokok. Kata
pokok berupa unsur inti pada kata majemuk atau gabungan kata. Subentri yang
berada di bawah entri yang bukan kata pokok tidak diterangkan atau diberi
padanan dalam bahasa Indonesia. Subentri seperti itu diberi rujuk silang kepada entri yang berupa
kata pokok atau kata dasar.
AGAMA,
Agamaning paré, ilmu padi.
waruh
==
‘mengetahui ilmu padi’
(v, 2, AG, 122 : 28)
AKI, orang tua laki-laki dari ayah atau ibu, kakek.
wruh di carék == lawan buyut
‘mengetahui akan naséhat
Kakek dan buyut’.
(V, 4, AG, 120 : 30)
ALA,
Paala-ala,
berebut
haywa
== palungguhan
‘jangan berebut kedudukan’
(V, 4, AG, 121 : 16)
ALAH,kalah
Tan
== ku réya.
‘tidak kalah oleh musuh yang banyak’
(V, V, AG, 119 : 18)
ALIT, halus,baik
Musuh
== mwa beunang
di
tambalar.
‘sebaliknya musuh halus tidak dapat diobati’.
(V, 4, AG, 120, 42)
AMBEK, itikad
Ku
sabda, ku ==.
‘dengan ucapan, dengan itikad’
(V, 4, AG, 121 : 18)
ANAK, anak
Ngawarah
== encu
‘menaséhati anak cucu’
(V, V, AG, 119 : 1)
ANTUK, pergilah
==
na kabuyutan
‘pergilah ke kabuyutan’.
(V, 3, AG, 120 : 32)
ANWAM, muda
Kudu jadi budak == nu calakan
‘jadilah anak muda yang pintar’
(V, 1, AG, 121 : 21)
APAN,
karena
==
pada pawitanya.
‘karena sama asal-usulnya’
(V, 4, AG, 121 : 17)
APANA,
adapun.
== sabaraha hal nu kudu di cumponan.
‘adapun beberaa hal yang harus dicapai’.
(V, 1, AG, 121 : 29)
APWA, sungai
lamuna bitan == pwa taya.
‘bila (kita) meniru sungai itu’
(V, 6, AG, 124 : 165)
ARAN,
Makangaran,
bernama.
Pertemuan deung ti sisima pun == Sang
Raja Purana.
‘hasil perkawinan dengan orang désa bernama Sang Raya Purana’.
(V, 4, AG, 121 : 6)
ASING,
siapa.
== iya nu meunangkeun.
‘siapapun yang dapat menguasai’.
(V, 3, AG, 120 : 28)
ASTRI,
wanita, isteri.
Mulah nanget == sama ==.
‘Jangan curiga antara wanita dengan wanita’.
(V, 5, AG, 119 : 23)
ASTU,
selamat
Awignam
==
‘semoga selamat’
(V, V, AG, 119 : 1)
ASUP, ngasupkeun, memilih.
Jaga
== hulun
‘hati-hati memilih hamba’
(V, 2, AG, 123 : 10)
ATIS, aman tenteram
Marapan
== ikang désa
‘agar aman tenteram seluruh negeri’
(V, 4, AG, 11 : 9)
AUM, kebenaran.
Si == Rabanga nu == dina kahirupanna.
‘Rabanga raja yang selalu berdasarkan kebenaran dalam menjalani kehidupannya’.
(V, 1, AG, 121 : 19)
AWAK,
bertahanlah, badan kuasa
==
urang na kabuyutan.
‘Bertahanlah kita di kabuyutan’.
(V, 3, AG, 120 : 33)
AWOR
Awor-Awur,semerawu t
beuki awor-awur tanpa
wastu ikang bwana
‘makin semerawut tanpa kepastian dunia
ini’
(V, 6, AG, 123 : 152)
AYEUH,
rebah-muda
Pahi
deung ==
‘lain dengan yang disebut rebah-muda’
(V, 2, AG, 123 : 2)
BADUGA,
baduga.
== sanghiyang maka manak Prebu Sanghiyang.
‘Baduga Sanghiyang berputra Prebu Sanghiyang’
(V, V, AG, 119 : 4)
BAGYA,
kebahagiaan.
iya ==.
‘Ia akan mendapat kebahagiaan’
(V, 3, AG, 120 : 30)
BALUK,
baluk (nama tempat)
Lampung
= =
Lampung baluk
(V, 3, AG, 120 : 27)
BANYAGA,
para pedagang
=
= nu rék ngarebutna
‘para pedagang yang akan merebutnya’
(V, 3, AG, 120:27)
BAWAT, buatan
Na
sasana = = kwalat
‘yaitu hukum buatan leluhur’
(V, 2, AG, 123:11)
BENER, benar.
Di
nu = =
‘orang yang benar’
(V, 2, AG, 122 : 27)
BEUBEULA,
masa lalu
Aya ma = = aya nu ayeuna
‘ada masa lalu ada masa kini’
(V, 2, AG, 123 : 12)
BEUKAH, mekar buah
Mangsa
= =
‘saat mekar buah’
(V, 2, AG, 122 : 30)
BEUKI, makin
==
awor-awur tanpa wastu ikang buana
‘makin semrawut tanpa kepastian dunia
ini’
(V, 6, AG, 123 : 152)
BEUNANG,
oleh
=
= sunda
‘oleh sunda’
(V, 5, AG, 119 : 26)
BEUNGHAR,
kaya
=
= harta = = haté
‘kaya harta kaya hati’
(V, 1, AG, 121 : 30)
BEUSI,
besi.
Upadina
anday = = panday emas
‘bandingannya pandai besi pandai emas’
(V, 3, AG, 120 : 46)
BISA, berkemampuan.
Jadi
jalma kudu = = leuwih ti batur
‘jadi orang harus berkemampuan lebih
dari orang lain’
(V, 1, AG, 122 : 8)
BITAAN, meniru.
Lamuna
= = apwa teya
‘bila (kita) meniru sungai itu’
(V, 6, AG, 124 : 165)
BOGOH, senang.
Réya
geusan mangkuk, == pindah réya agama,
‘banyak tempat tinggal, senag
berindah-pindah, banyak tanaman-tanaman,
(V, 6, AG, 123 : 147)
BWAGA, senang (memelihara).
Pipirakan,
ider-ideran = = dikuras hayang réya
‘perhiasan
pérak, bertualang, senang memelihara ternak ingin banyak hamba’
(V, 6, AG, 123 : 148)
BWANA, dunia
Si tepet si bener janma ==
‘yang benar yang lurus manusia di
dunia’
(V, 4, AG, 120 : 33)
CAI, air.
Pata
ngarana = =
‘pata berisi air’
(V, 6, AG, 124 : 163)
CANGCINGAN,
cekatan
Prijaya,
= =, gapitan
‘cerdas, cekatan, terampil’
(V,6,AG,123 : 160)
CARA, tingkah
=
= purih
‘tingkah laku’
(V,5,AG,119 : 15)
CATANG, catang
Hana
ma tunggul aya tu ==
‘bila ada tunggulnya tentu ada catang’
(V,2,AG,123 : 15)
CARÈK, nasihat
Keudeu
di tineu manéh hamo ngadéngé = = indung lawan bapa
‘berkeras kepala keinginan sendiri
tidak mendegar nasihat Ibu dan bapak’
(V,3,AG,120
: 49)
CEUNDEUK,
dipotong
Iya
galah ceundeuk tinugelan tjeka ngarana
‘ya ibarat galah diotong runcing
namanya’
(V,6,AG,123 : 160)
CICIP,
turunan ke-4
Darmasiksa ngawarh = =
‘Darmasiksa menasehati turunan ke-4’
(V,5,AG,119 ; 12)
DAPET, mungkin
=
= pretapa
‘mungkin direbutnya’
(V,5,AG,119 : 24)
DARAT, darat.
Musuh
ti = =
‘musuh dari darat’
(V,5,AG,119 : 18)
DARMASIKSA,
darmasiksa.
Manak
rakéyan = =
‘berputra rakeyan Darmasiksa’
(V,5,AG,119 : 11)
DAWA,
panjang.
Galah
= = disambungan tuna
‘galah panjang disambung batang’
(V,6,AG,123 : 143)
DEMAKAN,
hadiah.
Haywa
paala-ala = =
‘jangan berebut hadiah’
(V,4,AG,121 : 17)
DÈSA,
negeri.
Marapan
atis ikang = =
‘agar aman tenteram seluruh negeri’
(V,4,AG,121 : 9)
DÈWATA,
ayahku (suwargi).
Ah,
rampés carék = = kami
‘ah, sempurna, sempurna, ajaran ayahku suwargi’
(V,4,AG,121 : 7)
DEUNG,
dengan
Mulah
sida = = kulakadang
‘jangan
berjodoh dengan saudara’
(V,5,AG,119 : 20)
Di, kepada
==
gusti, réya kabisa
‘kepada pemilik tanah dan penguasa,
banyak miliki keterampilan’
(V,6,AG,123 : 159)
Dikuras, ternak
Pipirakan,
ider-ideran, bwaga == hayang réya
‘perhiasan perak, bertualang senang
memelihara banyak ternak, ingin banyak hamba)
(V,6AG,123 : 148)
Dina, ka
Nu
pidana, nu takut sapa, nurut = = ménak
‘mereka yang utama, yang takut akan
kutukan, taat ka orang-orang mulia’
(V,6,AG,123 : 159)
DIOYWAS,
disiangi
Mangsana
= =
‘saat disiangi’
(V,2,AG,122 : 29)
Dipuhun, ujar leluhur
==
téh urang kudu ngamumulé basa jeung budaya urang
‘ujar leluhur kita itu harus
melestarikan bahasa dan budaya kita sendiri’
(V,1AG,122 : 10)
DRABYA,
kekayaan
Iya
bagya na = =
‘ia akan mendapat kebahagiaan dari
kekayaan’
(V,3,AG,120 : 30)
DUGA, jujur
Si
bener, si = =, si tepet
‘yang benar, yang jujur, yang lurus’
(V,4,AG,120 : 32)
DUKA, sakit
Ja
rang = =
‘agar jangan sakit’
(V,2,AG,123 : 10)
DWASA, dosa
Munuh
tanpa = =
‘membunuh yang tak berdosa’
(V,3,AG,120 : 38)
ÉNAK,
tenteram, sejahtera.
Sang Prabu = = alungguh ‘Raja
tenteram bertahta’
(V, 4, AG, 121:10)
ÉWÉ
Éwéan, isteri.
Jaga rang = =
‘Hati-hatilah memilih isteri’
(V, 2, AG, 123:9)
EUNCU,
cucu.
Anak = =
‘Anak cucu’
(V, 5, AG, 119:12)
EUSI
Kaeusi,
telah lengkap, terisi.
Ngarasa manéh imah = =
‘merasa rumah telah lengkap’
(V, 2, AG, 122:31)
EYUH,
EYUH
Ngeyuhan, berteduh.
Urang = = kapanasan
‘Kita berteduh dari kepanasan’
(V, 4, AG, 120:36)
GALAH, galah.
iya
== ceundeuk tinugelant
(é)ka ngarana.
‘ya (ibarat) galah dipotong
runcing namanya’
(V, 6, AG, 123:160)
GALENG,
mengabaikan.
== ngalawan siksa nukwalwat.
‘mengabaikan aturan leluhur’
(V, 3, AG, 120:45)
GANAL,
kasar.
mulah kapunahan dina musuh = = bala dilancan
‘jangan bingung menghadapi musuh kasar dapat dilawan’
(V, 3, AG, 120:41)
GAPITAN,
terampil.
Prijaya, cangcingan, = =
‘Cerdas, cekatan, terampil’
(V, 6, AG, 123:160)
GEDÉ
Gedé paré,
tumbuh dewasa.
Manak jadi = = wruh si bener
‘anak sudah tumbuh dewasa mengetahui yang benar’
(V, 2, AG, 122:29)
GENA(H),
senang.
= = dina kageulisan
‘senang akan keindahan’
(V, 6, AG, 124:166)
GEULIS, indah.
iya ra(m)pes, iya ==.
‘iya sempurna, iya indah’
(V, 6, AG, 124:169)
GEUSAN, tempat.
reya = =mangkuk, bogoh pi(n)dah, reya
agama, reya patingtiman
‘banyak tempat tinggal, senang berpindah-pindah, banyak tanaman-tanaman,
banyak peristirahatan’
(V, 6, AG, 123:146)
GUNA, jasa.
= = tan hana ring demakan
‘jasa tidak akan ada anugerah’
(V, 6, AG, 123:143)
GUNUNG, bukit yang sangat besar dan tinggi.
= = Galunggung panghiyangana urang
‘gunung Galunggung kahiyangan (bagi) kita’
(V, 4, AG, 120:34)
GUSAN MANGKUK, rumah banyak.
carek rekayan darmasiksa surung reya =
=heuweung kénéh moréya éwé
‘kata rekayan darmasiksa: urung memperoleh rumah banyak lebih baik jangan
beristeri banyak’.
(V, 6, AG, 123:153)
GUSTI, pemilik tanah.
Tani = =.
‘petani dan pemilik tanah’
(V, 3, AG, 120:47)
GWARÉNG, buruk.
mulah kapidéngé carék ==
‘jangan mendengarkan ucapan yang buruk’.
(V, 6, AG, 124:168)
HAAT,
kasih.
= = héman ka sakabéh jalma
‘kasih kepada semua manusia’
(V, 1, AG, 121:25)
HANA,
ada.
= = nguni = = mangké
‘ada dahulu ada sekarang’
(V, 2, AG, 123:12)
HAMBA,
hamba.
= = lawak
‘hamba dengan majikannya’
(V, 3, AG, 120:47)
HAMO,
sikap.
jaga = = iseus dimulah dimali dimanéh
‘hindari sikap tidak mengindahkan cegahan dan pantangan diri sendiri’
(V, 3, AG, 120:40)
HAMWA,
percuma.
= = réa rejeki lamun teu halal mah
‘percuma banyak rejeki kalau tidak halal’
(V, 1, AG, 122:3)
HANTEU,
tidak.
= = dibéré kesel hatinya
‘tidak dibéré kesel hatinya’
(V, 2, AG, 122:25)
HAPA,
hampa.
= = ngarana
‘hampa namanya’
(V, 2, AG, 123:1)
HARAYHAY,
saat menguning.
= = tanggah
‘saat menguning tetap tengadah’
(V, 2, AG, 123:1)
HATI
Hatinya, hatinya.
hanteu dibéré kesel = =
‘tidak diberi kesal hatinya’
(V, 2, AG, 122:25)
HAYANG,
ingin.
pipirakan ider-ideran bwaga dikuras = =
r(é)ya
‘perhiasan pérak, bertualang, senang (memelihara) ternak ingin hamba’
(V, 6, AG, 123:148)
HAYWA,
jangan.
= = paalaala palungguhan
‘jangan berebut kedudukan’
(V, 4, AG, 121:16)
HÉMAN,
menyayangi.
Lamun = = dinu karwalwat
‘Bila menyayangi orang-orang tua’
(V, 2, AG, 123:8)
HEUBEUL,
lama.
iya = = nyéwana
‘Ia akan lama berjaya’
(V, 3, AG, 120:29)
HEUEUH,
ya, benar, sungguh-sungguh.
= = nu tanggung jawab dina dunia
pamaréntahan nyaéta Sang Prabu
‘yang sungguh-sungguh bertanggung jawab dalam dunia pemerintahan adalah
Sang Prabu’
(V, 1, AG, 121:19)
HEUWEUNG
KÉNÉH, lebih baik.
carék Rekayan Darmasiksa surung réya
geusan mangkuk = = mo réya éwé
‘kat Rekayan Darmasiksa urung memperoleh rumah banyak lebih baik jangan
beristeri banyak’
(V, 6, AG, 123: 153)
HIRI,
mengiri.
kajajadiyana na = = payawagya di nu bener
‘akibatnya kita mengiri akan keutmaan orang yang benar’
(V, 2, AG, 122:27)
HIYANG
Panghiyangana, kahiyangan
Gunung Galunggung = =urang sakabéh
‘Gunung Galunggung kahiyangan kita semua’
(V, 4, AG, 120:34)
HUJUNG,
ujung.
Sang Lumahing = = kembang
‘Sang Lumahing ujung kembang’
(V, 5, AG, 199:9)
HULANGGA,
perhiasan.
dipaké = =
‘dijadikan perhiasan’
(V, 2, AG, 123:4)
HULUN,
hamba.
Mulah nenget == sama = =
‘jangan curiga antara hamba dengan hamba’
(V, 5, AG, 199:23
IDER-IDERAN,
bertualang.
pipirakan, = = bwaga dikuras hayang
r(é)ya
‘perhiasan perak, bertualang, senang (memelihara) ternak, ingin banyak
hamba’
(V, 6, AG, 123:148)
IKANG,
seluruh.
marapan atis = = desa
‘agar aman tenteram seluruh negeri’
(V, 4, AG, 121:9)
IKANG
BWANA, dunia ini.
beuki awur-awur tanpa wastu = =
‘makin semerawut tanpa kepastian dunia ini’
(V, 6, AG, 123:152)
INDUNG,
ibu.
keudeu di tineu manéh hamo ngadéngé carék
= = lawan bapa
‘berkeras kepala keinginan sendiri tidak mendengar nasihat ibu dan bapak’
(V, 3, AG, 120:49)
IRUNG,
kuncup, keluar kuncup.
mangsana = =
‘keluar kuncup (seperti bulu hidung)’
(V, 2, AG, 122:30)
ISEUS, camkanlah.
= = papatah kolot téh
‘camkanlah pepatah orang tua itu’
(V, 1, AG, 122:9)
ISOS,
mengikuti.
jaga = = dicarék nu kwalwat
‘tetaplah mengikuti ucapan orang tua’
(V, 4, AG, 121:11)
IYA,
ya.
= = ra(m)pés, = = geulis
‘ya sempurna, ya indah’
(V, 6, AG, 124:169)
IYA
DWAKANA, ya seperti air di daun talas.
lina = =
‘tercela ya seperti air di daun talas’
(V, 2 AG, 122:26)
IYA
JANGJITAN, plin-plan.
iya dwakana = = ngaranya
‘ya seperti air di dun talas, plin-plan namanya’
(V, 2, AG, 122:26)
JA, agar
== rang mindukaan
‘agar jangan menyakitinya’
(V, 2, AG, 123:10)
JADI, akibatnya
== na hiji paywagya di nu bener
‘akibatnya kita mengiri akan keutamaan orang yang benar’
(V, 2, AG, 122:26)
JADYAN
jadyan tahun ,serba tumbuh tanam-tanaman,
Marapan jaya perang, ==
‘Agar unggul perangnya.,serba tumbuh tanam-tanaman....’
(V, 4, AG, 121:14)
JAGA, cegahlah
== beunangna kabuyutan ku jawa
cegahlah terluasanya kabuyutan ku jawa
(V, 3, A, 120:34)
JAGAT
jagat daranan.,dunia kemakmuran
== disang rama
‘dunia kemakmuran tanggung
jawab sang rama’
(V, 4, AG, 121:15)
JALA, jala.
= = ngarana
‘jala berarti’
(V, 6, AG, 124:16)
JALMA, manusia
jaga== miprangkeun bwana
‘janganlah manusia memperebutkan tentang di dunia’
(V, 4, AG, 120:32)
JAMPE, mantra
== mwa matih
‘mantra tidak akan mempan’
(V, 3, AG, 120:43)
JARYAN, tempat sampah
mulyana kulit lasun ti==
‘lebih berharga nilai kulit lasun di tempat sampah’
(V, 3, AG, 120:36)
JAWA, jawa
beunangna==
‘oikleh jawa’
(V, 5, AG, 119:26)
JAYA.,unggul
iya==prang
‘dia akan unggul perang’
(V, 3, AG, 120:29)
KA, hal
mulah weuran == nu miburung /ng/an tapa
‘janganlah memperdulikan hal yang akan mengagalkan amal baik kita’
(V,6,AG,124:17)
KABEH
sakabeh, semuanya
keur urang== manusa kudu
boga rasa asih ka mahlik pangeran
‘bagi kita semuanya sebagai manusia harus memilik rasa saying
kepada mahluk tuhan’
(V,1,AG,121:20)
KAHAJA, mengengaja
== urang ibadah maluy swrga
‘menyengaja diri-sendiri untuk ibadah agar masuk surga’
(V,1,AG,122:12)
KAHAYANG, keinginan
marat nimur ngalwa(r) ngidul
reya ==
‘lalu berkelana ke barat ke timur ke utara ke selatan banyak
keinginan’
(V,6,AG,123:14)
KAMI, saya, pesona,
kepemilikan
ah,rampes,carek dewata==
‘ah sempurna , ajaran ayah ku suwargi’
(V,4,AG,121:8)
KANDEL, dianggap
mun urang jujur ,urang ==
bangsawan
‘kalau kita jujur , kita akan di anggap bangsawan’
(V,1,AG,121:25)
KANGKEN, ibarat
pawindwan== gunung panghiangan urang
‘ketentraman ibara
gunung kahiangan kita’
(V,4,AG,120:34)
KAPIDENGE, mendengarkan
mulah==carek gwarang
‘jangan mendengarkan(memperhatikan)ucapan yang buruk’
(V,6,AG,124:16)
KARAH, malah
heunteu di karajeunan,ja ku
ngarasa maneh gwareng twah ==
dipi(n)dah/h/an
‘tidak rajin,karena merasa diri berbakat buruk,malah lalu kita
jauhi’
(V,6,AG,123:15)
KARUNGRUNGAN, kaseundeuhan,
selalu di kurumi orang karena sifatnya yang menyenangkan
sang raja purana raja nu==
‘sang raja purana raja yang selalu di kerumini orang karena
sifatnya yang menyenangkan’
(V,1,AG,121:19)
KARWALWAT, orang-orang tua
lamun heman dinu==
‘bila menyayangi orang-orang tua’
(V,2,AG,123:8)
KASEP, kasep nangwa, indah
tampang
== nangwa tu iya ngaranya
‘indah tampang namanya’
(V,2,AG,122:31)
KASIMWATAN, terpengaruh
mullah ==
‘jangan mudah terpengaruh’’
(V,6,AG,124:17)
KASORANG, terlaksana
hulun mungku == ja urang hanteu tapa
‘tidak akan terlaksana ,karena kita tdak beramal (berkarya) baik’
(V,6,AG,123:14)
KEMBANG, kembang
sang lumahing hulung ==
‘sang lumahing ujung
kembang’
(V,V,AG,119:9)
KENA, karena
mu(ng)ku sorangan ja urang
hanteu tapa kena hanteu dikabisa
‘tak akan terlaksana ,karena tidak memiliki keterampilan’
(V,6,AG,123:15)
KESAL, kesal
hanteu dib ere == hatinya
‘tidak diberi kesal hatinya’
(V,2,AG,122:25)
KEUDEU, berkeras
mulah ==
‘jangan berkeras’
(V,5,AG,119:16)
KITA, kita
== dek jaya
‘kita menang’
(V,5,AG,119:17)
KITU, demikian
== tu agama
‘demikian perilaku’
(V,2,AG,123:2)
KU, oleh
tan,alah== reya
‘tidak kalah oleh musuh banyak’
(V,5,AG,119:18)
KULAKADANG, sanak –saudara
ngawarah ==
‘menasehati sanak saudara’
(V,5,AG,119:13)
KULASANTANA, turunan ke-7
darmasiksa ngawarah ==
‘darmaksiksa menasehati turunan ke-7’
(V,5,AG,119:12)
KRETA, kesejahteraan hidup
jagat== disang resi
‘dunia kesejahteraan hidup tanggung jawab sang resi’
(V,4,AG,121:15)
KWALWAT
kwalwat pun ,para leluhur
mulah kwaywa moha
dicarekna==
‘jangan luput atau bingung terhadap ajaran para leluhur’
(V,4,AG,121:2)
KWANTA, berteriak
lamun nyarita jeung kolot
mulah ==
‘kalau bicara dengan orang tua jangan sambil teriak’
(V,1,AG,121:22)
KWAYWA, luput
== nguha di care lawan
banyut
‘luput mengendarai ucapan kakek dan buyut’
(V,3,AG,120:45)
LAK(S)ANA, menyindir –nyindir
ulah
nyarita == ka batur the
‘jangan berkata menyindir-nyindir pada
orang lain’
(V,1,AG,121:22)
LAMUN, bila
==
heman di nu karwalwat
‘bila menyayangi orang-orang tua’
(V, 2, AG,123:8)
LAMUNA, bila
== bitab apusa teya
‘bila(kita)meniru sungai itu’
(V, 6, AG, 124:16)
LAUT, laut
musuh
ti ==
‘musuh ti laut’
(V,5,AG,119:18)
LAWAK, majikan
hamba==
‘hamba dengan majikan nya’
(V,3,AG,120:47)
LAWAN, serta , turut
wruh
di care kaki==buyut
‘mengetahui akan nasehat kakek dan
buyut’
(V,4,AG,120:30)
LEMAH, lemah pemasaran, tanah pusara
pindah
ka cibuntu, pindah ka==
‘beralih ke telaga, beralih ke tanah
pusara’
(V,4,AG,120:35)
LINA, tercela
==iya
dwakana
‘tercela nya seperti air di daun
talas’
(V,2,AG,122:26)
LUMAHING, lumahing
sang==rana
‘sang lumahing rana’
(V,5,AG,119:6)
LUNGGUH
paguluhan, kedudukan
haywa,paalaala==
‘jangan berebut kedudukan’
(V,4,AG,121:16)
LWARNA, demikian
hatinateu
burung/ng/eun tapa kitu mana urang pun urang ala == patanjala
‘tidaklah mengurungkan (menyiakan)amal
baik kita bila demikian halnya’
(V,6,AG,124:16)
MADAN, daripada.
== na rajaputra antukna beunang ku
sakalih
‘daripada rajaputra (bila kabuyutan) akhirnya jatuh ke tangan orang lain’
(V,3,AG, 120:36)
MAHARAJA,
sebutan maharaja.
==Dewata maka manak Baduga Sanghiyang
‘maharaja Dewata Berputera Baduga Sanghiyang’
(V,5,AG,119:3)
MAJA, sedang.
kuring == nyuprih elmu
‘saya sedang menuntut ilmu’
(V,I,AG,121:291)
MAKA, maka.
== manak Maharaja Dewata
‘maka perputera Maharaja Dewata’
(V,5,AG,119:3)
MAKANGARAN,
bernama.
Masa Sya nyusuk nu Pakwan == Rahyangta
wuwus
‘Ketika ia membuat parit pakuan bernama hiyangta wuwus’
(V,5,AG,119:2)
MALUY, agar masuk.
== swarga urang kudu taat ka Pangeran
‘agar masuk surga kita harus taat kepada Tuhan’
(V,1,AG,122:10)
MANAK,
berputera
Sang Baduga Sanghyang maka == Prebu
Sanghiyang.
‘sang Baduga Sanghiyang
berputera Prebu Sanghiyang.
(V,5,AG,119:4)
MANÉH,
diri.
hanteu dikarajeunan, ja ku ngarasa ==
gwareng twah karah.
‘tidak rajin, karena merasa diri berbakat buruk, malah lalu kita jauhi’.
(V,6,AG,123:156)
MANGAN
Amangan, menghimpun bahan-bahan
makanan.
Sang rama enak ==
‘Rama tenteram menghimpun
bahan-bahan makanan’
(V,4,AG,121:10)
MANGKÉ,
sekarang.
hana nguni hana ==
‘ada dahulu ada sekarang’
(V,2,AG,123:12)
MANGKUK,
tinggal.
reya geusan reya ==
‘banyak tempat tinggal’
(V,6,AG,123:147)
MANGMANG,
sumpah (kutukan)
== sasra guna.
‘sumpah (kutukan) seribu (kali) tidak akan duna’.
(V,3,AG,120:43)
MANGSA
Mangsana, saat.
== dioywas
‘saat disiangi’
(V,2,AG,122:28)
MANGSESYA,
pernah.
aya == patemwan deung ti sisima pun.
‘pernah ia pun menikah dengan orang desa’
(V,4,AG,121:5)
MARAPAN,
agar.
ngadenge carek indung == bener
‘mendengar nasihat ibu agar benar’
(V,4,AG,120:30)
MARAT,
lalu.
== nimur,ngalwa, ngidul raya kahayang
‘lalu berkelana, ke barat, ke timur, ke utara, ke selatan banyak keinginan’.
(V,6,AG,123:146)
MASA,
ketika.
==sya nyusuk na Pakwan makangaran
Rahyangta wuwus.
‘ketika ia membuat parit Pakwan bernama hiyangta Wuwus’.
(V,5,AG,119:1)
MATIH,
mempan.
jampe mwa ==.
‘mantra tidak akan mempan’
(V,3,AG,120:43)
MEMENA,
dalang.
== raguna.
‘dalang dengan penabuh gamelan’
(V,3,AG,120:46)
MÉNAK,
orang terkemuka.
salah pake urang ==
‘salah tidak pada orang terkemuka’
(V,AG,6,123:150)
MIBRUNG, meninggalkan.
mulah weuran ka nu == tapa
‘jangan memperdulikan hal yang akan meninggalkan amal baik kita’.
(V,6,AG,124:167)
MO,
jangan.
carek rekeyan darmasiksa surug reya
geusan mangkuk heuweug keneh == reya ewe
‘kata rekeyan darmasiksa urung memperoleh rumah banyak lbih baik jangan
beristri banyak’
(V,6,AG,123:153)
MOHA,
bingung.
mulah == si bener, si tepet..
‘jangan bingung terhadap yang benar, yang tepat,’
(V,4,AG,121:1)
MULAH,
jangan.
== miprangkeun di bwana asing sibener
‘jangan memperebutkan di dunia siapapun yang benar’
(V,4,Ag,121:1)
MULIA
Muliana, lebih berharga.
== kulit lasun di jargan.
‘lebih berharga nilai kulit
lasundi tempat sampah’.
(V,3,AG,120:36)
MUNGKU,
akan.
hulun == kasorang ja urang hanteu tapa.
‘tidak akan terlaksana, karena kita tidak beramal baik.
(V,6,AG,123:149)
MUNING,
turunan ke-5.
Darmasiksa ngawarah ==
‘Darmasiksa menasehati turunan ke-5’.
(V,5,AG,119:12)
MUSUH,
musuh.
== ti darat.
‘musuh dari darat’.
(V,5,AG,119:18)
MWA,
tidak dapat.
musuh alit == beunang ditambaan
‘sebaliknya musuh halus tidak dapat diobati’.
(V,3,AG,120:42)
NA
GUSTI, ya pemilik tanah
==, na penghulu, na wiku, sakabeh salah
pake
‘ya pemilik tanah, ya penguasa, ya pendeta semuanya salah tindak’
(V,6,AG,123,150)
NA
PARIT, parit (pertahanan).
masa sya nyusuk == Pakwan mangka ngaran
rahyangta wuwus
‘ketika ia membuat parit pakuan bernama hyangka Wuwus’
(V,5,AG,119:2)
NA
PENGHULU, ya penguasa.
na gusti, na == na waiku sakabeh salah
pake
‘ya pemilik tanah, ya penguasa, ya pendeta semuanya salah tindak’
(V,6,AG,123:150)
NA RAJA,
maha raja .
ya bahkan == naraya sabusana salah pake
‘ya bahkan raja seluruh dunia salah tindak’
(V,6,AG,123:151)
NA WIKU,
ya pendeta.
na gusti, == na wiku sakabeh salah pake
‘ya pemilik tanah, ya penguasa, ya pendeta semuanya salah tindak’
(V,6,AG,123:150)
NANGWA
Kasep nangwa, lihat KASEP
(V,2,AG,122:31)
NELUH,
mdngeluh.
jadi ==.
‘jadi mengeluh’.
(V,2,AG,122:25)
NENGET,
curiga.
mulah ==.
‘jangan curiga’.
(V,5,AG,119:23)
NGALALWAN,
melampaui batas
patula tawutan yaksa ku padah == sipat.
‘ibarat kurban yang tidak terlaksana oleh perbuatan lampaui batas aturan’
(V,3,AG,120:40)
NGUHA,
menyadari .
kwaywa == dicarek lawan buyut
‘luput menyadari ucapan kakek dan buyut’.
(V,3,AG,120:45)
NGUNI,
dahulu.
hana == hana mangke
;ada dahulu ada sekarang’
(V,2,AG,123:12)
NGUNIWEH,
demikian.
== sapilanceukan.
‘demikian pula saudara-saudara kandung’.
(V,5,AG,119:14)
NGUNWEH,
berbakti.
== tan di sang pandita di puhun di maneh
‘demikian pula tidak berbakti kepada pendeta dan leluhur sendiri’
(V,3,AG,120:38)
NIHAN,
inilah.
== tembey sakakala Rahyang Banga
‘inilah permulaan tanda peringatan’
(V,5,AG,119:1)
NIMUR,
berkelana.
marat == ngalawar ngidul reya kahayang.
‘lalu berkelana ke barat, ke timur, ke utara, ke selatan banyak keinginan’.
(V,6,AG,123:146)
NU,
yang akan.
mulah weuran ka == mibrungan tapa.
‘jangan memperdulikan hal yang akan menggagalkan amal baik kita’.
(V,6,AG,124:167)
NU
PRIDANA, mereka yang utama.
== nu takut sapa, nurut dina menak.
‘mereka yang utama, yanf takut akan kutukan, taat ka orang-orang mulia’.
(V,6,AG,123:158)
NU
TAKUT, yang takut.
nu pridana, == sapa, nurut dina menak.
‘mereka yang utama, yang takut akan kutukan, taat ke orang-orang mulia’.
(V,6,AG,123:159).
NURUT,
taat.
nu pridana, nu takut sapa, == dina menak.
‘mereka yang utama, yang takut akan kutukan, taat ke orang-orang mulia’.
(V,6,AG,123:159).
NYAWANA
Heubeul nyewana, lihat HEUBEUL
(V,4,AG,120:31)
NYEUSEUL,
disesali.
mulah == lamun nasib kieu.
‘jangan disesali kalau nasibnya seperti ini’.
(V,1,AG,121:32)
NYEWANA,
berjaya.
iya heubeul ==.
‘ia akan lama berjaya’
(V,3,AG,120:30)
NYUSUK,
membuat.
masa sya == na pakwan makangaran
Rahyangta Wuwus.
‘ketika ia membuat parit pakuan bernama hyangta wuwus’
(V,5,AG,119:2)
OMAS,
emas.
upadina panday beusi panday==
‘bandingannya pandai besi pandai emas’.
(V,3,AG:46)
ONGKWAH-ONGKOH,
pusatkan perhatian
== dipitineung.
‘pusatkan perhatian kepada cita sendiri’
(V,6,AG,124:168).
PABWANG, bentrok
mulah ==
‘jangan bentrok’
(V, 5, AG, 119 : 14)
PADA,
sama
apan == pawitanya
‘karena sama
asal-usulnya’
(V, 4, AG, 121 : 17)
PADAN,
perbuatan
patula
tawur tan yaksaku == ngalalwan sipat
‘ibarat kurban yang
tidak terlaksana oleh perbuatan lampaui batas aturan’
(V, 3, AG, 120 : 44)
PAHI,
semua
== na galunggung
‘semua dengan yang
digalunggung’
(V, 3, AG, 120 : 33)
PAKÉ
makéyana,
sungguh-sungguh mengikuti
jaga == patikrama
‘bersungguh-sungguh
mengikuti patikrama’
(V, 4, AG, 121 : 13)
PAKEUKEUDEU,
saling berkeras-keras
mulah ==
‘jangan berkeras-keras’
(V, 5, AG, 119 : 15)
PAKSA,
maksud
pasalah ==
‘berselisih maksud’
(V,5, AG, 119 : 15)
PAKWAN,
pakuan
masa
sya nyusuk na == makan garam rahyangta wuwus
‘ketika ia membuat
parit pakuan bernama hyang wuwus’
(V, 5, AG, 119 : 2)
PALANGKA,
pemerintahan
jagat == di sang prabu
‘dunia pemerintahan
tanggungjawab sang prabu’
(V, 4, AG, 121 : 15)
PALNA,
penuh keutamaan
abdas
palna na nyaéta keur nyucikeun diri
‘berwudhu penuh
keutamaan yaitu untuk mensucikan diri’
(V, 1, AG, 122 : 7)
PANAS
Kapanasan, kepanasan
wang ngeyuhan ==
‘tempat berteduh dari
kepanasan
(V, 4, AG, 120 :36)
PANDAY,
pandai
upadina
== beusi == omas
‘bandingannya pandai
besi pandai emas’
(V, 3, AG, 120 : 46)
PANDITA,
pendeta
nguniweh
tan di sang == di puhun di manéh
‘demikian pula tidak
berbakti kepada pendeta dan leluhur sendiri’
(V, 3, AG, 120 : 39)
PANGHULU,
penguasa
di gusti == réya kabisa
‘kepada pemilik tanah
dan penguasa/banyak miliki keterampilan’
(V, 6, AG, 123 : )
PARÉ,
lih. Agama
agamaning paré
(V, 2, AG, 122 :28)
PASALAH,
berselisih
mulah ==
‘jangan berselisih’
(V, 5, AG, 119 : 14)
PATA,
air
== ngarana cai
‘pata berarti air’
(V, 6, AG, 124 : 163)
PATANJALA,
halnya
hasilna
teu burung tapa kitu mana urang pun ala lwirna ==
‘tidaklah
mengurungkan (mengiyakan) amal baik kita bilademikian halnya’
(V, 6, AG, 124 : 163)
PATEMUWAN,
perkawinannya / pertemuannya
rakeyan
darmasiksa maka manak sang lumahing taman, == deung ti darma-agung
‘rakeyan darmasiksa
berputera sang lumahing taman, perkawinan dengan darma-agung
(V, 4, AG, 121 : 4)
PATINEUNG,
cita / keinginan
ongkoh-ongkoh di ==
‘pusatkan perhatian
kepada cita (keinginan) sendiri’
(V, 6, AG, 124 : 168)
PATINGTIMAN,
peristirahatan
éya geusan mangkuk
bogoh pindah réya agama, réya ==
‘banyak tempat
tinggal, senang berpindah-pindah, banyak tanaman-tanaman, banyak
peristirahatan’
(V, 6, AG, 123 : 147)
PATMAN,
ketentraman
rakeyan
saungga waruh inya ==
‘rakeyan saungga
mengetahui ketentraman’
(V, 4, AG, 120 : 29)
PATULA,
ibarat
==
tawurtan yaksaku padan ngalalwan sipat
‘ibarat kurban yang
tidak terlaksana oleh pembuatan lampaui batas aturan’
(V, 3, AG, 120 : 43)
PAWINDWAN,
ketentraman
ya
== nya kangken gunung panghiyangna
‘ya ketentraman
ibarat gunung kahiyangan’
(V, 4, AG, 120 : 33)
PAYWAGYA,
keutamaan
na hiri ==
‘kita mengiri akan
keutamaan’
(V, 2, AG, 1222 : 27)
PEDA
di peda, di cela
lamun
sieun == kudu calakan
‘kalau tidak ingin di
cela harus pintar’
(V, 1, AG, 122 : 4)
PEGENG
pegengeun, kemuliaan
dapetna pretapa ==
‘kemungkinan
direbutnya kemuliaan’
(V, 5, AG, 119 : 24)
PINDAH,
beralih
gunung
galunggung == ka cibuntu
‘gunung galunggung
beralih ke cibuntu’
(V, 4, AG, 120 : 34)
PIPIRAKAN,
perhiasan perak
== ider-ideran bwaga
di kuras hayang réya
‘perhiasan perak,
bertualang, senang (memelihara) ternak ingin banyak hamba’
(V, 6, AG, 123 : 147)
PRABU,
raja
sang == enak alungguh
‘raja tentram bertahta’
(V, 4, AG, 121 : 9)
PRANG,
perang
iya jaya ==
‘dia akan unggul perang’
(V, 3, AG, 120 : 29)
PREBU,
prebu
manak == sanghyang
‘berputera prabu
sanghiyang’
(V, 5, AG, 119 : 4)
PRETAPA,
direbutnya
dapetna ==
‘kemungkinan
direbutnya’
(V, 5, AG, 119 : 24)
PRETISANTANA,
turunan ke-8
darmasiksa
ngawarah ==
‘darma siksa
menasehati turunan ke-8’
(V, 5, AG, 119 : 13)
PRIJAYA,
cerdas
==, cangcingan, gapitan
‘cerdas, cekatan,
terampil’
(V, 6, AG, 123 : 16)
PRITAPA,
bertapa
surung
== soré, heuweung kénéh hanteu tapa
‘ urung bertapa mencapai
kesucian diri lebih baik jangan bertapa’
(V, 6,, AG, 123 :15)
PUHAN
Kapuhan, kebingungan
mulah
== dina musuh ganal bala dilancan
‘jangan kebingungan
menghadapi musuh kasar dapat dilawan’
(V, 3, AG, 120 : 31)
PUHUN,
leluhur
nguniweh
tan di sang pandita di == dimanéh
‘demikian pula tidak
berbakti kepada pendeta dan leluhur sendiri’
(V, 3, AG, 120 : 39)
PUTA,
persembahan
nguniweh na raja ==
‘demikian pula raja
dengan persembahan’
(V, 3, AG, 120 : 38)
RAGUNA,
penabuh gamelan
memena ==
‘dalang dengan
penabuh gamelan’
(V, 3, AG, 120 : 37)
RAHYANG,
peringatan
nihan
tembey sakakala == banga
‘inilah permulaan
tanda peringatan’
(V, 5, AG, 119 :1)
RAHYANGTA,
hiyangta
masa
sya nyusuh na pakwan makangaran == wuwus
‘ketika ia membuat
parit pakuan bernama hiyangta wuwus’
(V, 5, AG, 119 : 1)
RAMPAS
ngarampas, jodoh
jaga ==
‘hati-hati memilih jodoh’
(V, 2, AG, 123 : 9)
RAMPÉS,
sempurnalah
==
hirup lamun ati tengtrem
‘sempurnalah hidup
jika hati tentram’
(V, 1, AG, 121 : 25)
RANA,
rana
sang lumahing ==
‘sang lumahing rana’
(V, 5, AG, 119 : 6)
RANG,
memilih
jaga == éwéan
‘hati-hatilah memilih
isteri’
(V, 2, AG, 123 : 9)
REBUT
ngarebutna, merebutnya
nu dék == kabuyutan
‘yang akan merebut
kabuyutan’
(V, 3, AG, 120 : 17)
REKEYAN,
rakeyan
manak == darmasiksa
‘berputera rakeyan
darmasiksa’
(V, 5, AG, 119 : 11)
RÉYA,
banyak
jaga
diturutan ku na urang ==
‘peliharalah agar
tetap ditaati oleh orang banyak’
(V, 4, AG, 121 : 9)
RING
DEMAKAN, anugerah
tan
hana guna tan hana ==
‘ada jasa ada anugerah’
(V, 2, AG, 129 : 16)
SABDA,
berbicara
ulah
== baé mun teu penting mah
‘jangan berbivara
terus kalau tidak penting’
(V, 1, AG, 121 : 23)
SABWANA,
seluruh dunia
na raja == salah paké
‘ya bahkan raja
seluruh dunia salah tindak’
(V, 6, AG, 123 : 15)
SAKABÉH,
semuanya
== kulakadang
‘semuanya sanak saudara’
(V, 5, AG, 119 :14)
SAKAKALA,
tanda
nihan
tembey == rahyang banga
‘inilah permulaan
tanda peringatan’
(V, 5, AG, 119 : 1)
SAKALIH,
orang lain
ku ==
‘oleh orang lain’
(V, 3, AG, 120 : 26)
SAKATIWATIMANA,
turun temurun
iya bagya na drabya ==
‘ia akan mendapat
kebahagiaan dari kekayaan secara turun temurun’
(V, 3, AG, 120 : 20)
SAKTI,
kesaktian
pegengeun ==
‘pegangan kesaktian’
(V, 5, AG, 119 : 25)
SAKULILING,
di sekitar
== desa
‘di sekitar desa’
(V, 5, AG, 119 :19)
SALAH,
salah
na raja sabwana == paké
‘ya bahkan raja
seluruh dunia salah tindak’
(V, 6, AG, 123 : 15)
SANG,
sang
maka manak ==
‘maka berputera sang’
(V, 5, AG, 119 : 5)
SANGHYANG,
sanghiyang
manak prebu ==
‘berputera prebu
sanghiyang’
(V, 5, AG, 119 : 4)
SAPA,
siapa
==
tan waruh ri puncakna
‘siapa yang
mengetahui tempatnya’
(V, 4, AG, 120 :29)
SARWA,
sama
urang
réya == deung ayeuna
‘orang banyak sama
dengan rebah-muda’
(V, 2, AG, 123 : 6)
SASAB,
tersesat
mwa
téoh == na agama pun
‘niscaya tidak akan
tersesat dari agama’
(V, 2, AG, 123 : 11)
SASANA,
hukum
na == bawat kwalwat
‘yaitu hukum buatan
leluhur’
(V, 2, AG, 123 : 11)
SASRA,
seribu
mangmang == guna
‘sumpah (kutukan)
seribu (kali) tidak akan guna’
(V, 3, AG, 120 : 24)
SEDA
sya seda, para suwargi
paninggalna ==
‘warisan dari para
suwargi’
(V, 4, AG, 121 : 14)
SI,
yang
== tepet
‘yang lurus’
(V, 5, AG, 119 : 20)
SI
CANGCINGAN, si cekatan
lamun
jadi budak kudu ==
‘kalau jadi anak
harus jadi si cekatan’
(V, 1, AG, 122 : 5)
SIDA,
berjodoh
mulah
== deung kulakadang
‘jangan berjodoh
dengan saudara’
(V, 5, AG, 119 : 20)
SIKARA,
kekayaan
dipaké ==
‘dijadikan kekayaan’
(V, 2, AG, 123 : 4)
SIMANGKE,
persediaan
Dipaké ==
‘dijadikan persediaan’
(V, 2, AG, 123 : 4)
SIRENA,
tentram
iya
tuhu == janma bwana
‘ya sungguh-sungguh
tentram manusia di dunia’
(V, 4, AG, 120 : 32)
SISIMA,
orang desa
patemwan
deung == pun makangaran sang raja purana
‘perkawinan dengan
orang desa bernama sang raja purana’
(V, 4, AG, 121 : 6)
SIYA,
ia
== ngawarah anak
‘ia menasehati anak’
(V, 5, AG, 119 : 11)
SUNDA,
sunda
beunangna ==
‘oleh sunda’
(V, 5, AG, 119 : 26)
SUPA,
sewaktu-waktu
iya
ta == tinggalan rama resi
‘yaitu bisa
sewaktu-waktu kelak ditinggalkan rama dan resi’
(V, 3, AG, 120 : 11)
SURUNG,
urung
==
pritapa sore, heweung kénéh henteu tapa
‘urung bertapa
mencapai kesucian diri lebih baik jangan bertapa’
(V, 6, AG, 123 : 15)
SYA,
dia/ia
==
rekeyan darmasiksa, manak sang lumahing taman
‘ia rekeyan
darmasiksa, berputera sang lumahing taman’
(V, 4, AG, 121 : 3)
TA, yang
Sapa = =
waruhri puncaknya,….
‘Siapayangmengetahui
puncaknya’.
( V, 4,AG, 120: 29)
TAMBA, obat
Ditambaan, diobati
Musuh aiit mwa beunang = =
‘sebaliknya musuh halus tidak dapat diobati’
( V, 3,AG, 120: 42)
TAN, tidak ada
= =
hana nguni
‘sidak ada dahulu’
( V, 2,AG, 123: 12)
TANDANG, baik
a(n)cukna karah na urang ngarasa maneh hanteu tapa lalo = =
‘akhirnya malah kita merasa tidak melakukan amal baik ’
( V, 6,AG, 123: 145)
TANGGAH, menengadah
= = ka karah ka langit
‘ya menengadah ke langit’.
( V, 2,AG, 122: 31)
TANI, petani
= = gusti
‘petani
dengan pemiik tanah ’
( V, 3,AG, 120: 47)
TANJEUR,
unggul
= = juritan
‘unggul
berperang’
( V, V,AG, 119: 17)
TANPA,
tanpa
Beuki awor-awur = = wastu ikang bwana
‘makinsemrawut
tanpa kepastian dunia ini’
( V, 6,AG, 123: 152)
TANYA, nanya, bertanya
= = ka nu karwalwat
‘bertanyalah kepada orang-orang tua’
( V, 2,AG, 123: 10)
TAPA, bertapa
Surung pritapa sońe, heweung keneh hanteu = =
‘urung bertapa mencapai kesucian diri lebih
baik jangan bertapa’
( V, 6,AG, 123: 154)
TASIKPANJANG, tasik panjang
Sang lumahing = =
‘sanglumahing tasikpanjang’
( V, V,AG, 119: 8)
TAWUR, kurbar
Patula = = tan yaksa kupadan
ngalalwan sipat
‘ibarat kurban yang tidak terlaksana oleh pembuatan lampaui batas
aturan’.
( V, 3,AG, 120: 43)
TÉKA, runcing
Iya galah cendeuk tinugelan
= = ngarana
‘ya (ibarat) galah dipotong runcing namanya’
( V, 6,AG, 123: 161)
TEPET, lurus
Si = =
‘yang
lurus’
( V, V,AG, 119: 20)
TEYA, itu
Lamun bitan apwa ==
‘bila
(kita) meniru sungai itu’
( V, 6,AG, 124: 165)
TI, dari
Musuh = = darat
‘musuh
dari darat’
( V, V,AG, 119: 18)
TIMUR, timur
Ti = =
‘ti timur’
( V, V,AG, 119: 19)
TINEU, keinginan
Keudeu di = = manéh namo
ngadéngé
carék indung lawan bapa
‘berkeras kepala keinginan sendiri
Tidak mendengar nasihat ibu dan bapa’
( V, 3,AG, 120: 48)
TINEUNG,
keinginan
Mullah keudeu di = =
‘jangan
berkeras pada keinginan’
( V, V,AG, 119: 16)
TINGGAL, paninggalna,warisan
= = sya seda
‘warisan para suwargi’
( V, 4,AG, 121: 13)
TINGGALAN, ditinggalkan
Iya ta supa = = rama resi
‘yaitu bila sewaktu-waktu kelak ditinggalkan oleh rama dan resi’
( V, 3,AG, 120: 31)
TINUGLAN, dipotong
Galah cendeuk = = tka
‘galah tusuk dipotong runcing’
( V, 6,AG, 123: 44)
TITIS, benar
Jadi jelma = = mah hirup téh ménak
‘jadi orang benar hidupnya akan mulia’
( V, 1,AG, 122: 8)
TKA, runcing
Galah cendeuk tinug(e)lan =
=
‘galah tusuk dipotong runcing’
( V, 6,AG, 123: 144)
TKATINGKAN,
di kahiyangan
= = batara guru tempatna jalma-jalma suci
‘dikahiyangan
batara guru adalah tempatnya
orang-orang suci’
( V, 1,AG, 122: 10)
TU, ibarat
Ku na urang hamo == galah dewa sina (m)bungan tuna ngarana
‘percuma saja (ibarat) galah batang disabung batang namanya’
( V, 6,AG, 123: 157)
TUHA, tua
Jadi budak mah kudu ngahormat kanu = =
‘jadi
anak harus menghormati pada
yang lebih tua’
( V, 1,AG, 121: 21)
TUHU,
sungguh-sungguh
Si twarasi , si = =
sirena,…
‘yang
lurus hati yang sungguh-sungguh tentram’
( V, 4,AG, 120: 32)
TUNA, batang
Ku na urang hamo tu galah dawa sina (m)bungan = = ngarana
‘percuma
saja (ibarat) galah batang disabung batang namanya’
( V, 6,AG, 123: 158)
TUNGGAK, pokok kayu
Hana = = hana watang
‘ada
pokok kayu ada batang’
( V, 2,AG, 123: 14)
TURUT,
diturutan, ditaati
Jaga = = ku na urang reya
‘peliharalah (agar tetap)
ditaati oleh banyak orang’
( V, 4,AG, 121: 9)
TURUTAN,turutaneunana,
dituriti
Hanteu = =
‘tidak
ada yang dituruti’
( V, 2,AG, 123: 6)
TUWAH,
beramal, perbuatan
Mun arék = = mullah saeutik-saeutik
‘kalau
mau beramal jangan sedikit-sedikit’
( V, 1,AG, 121: 28)
TWAH, buruk
Hanteu dikarajeunan, ja ku ngarasa maneh gwareng == karah
dipi(n) dah/h/an
‘tidak
rajin, Karena merasa diri berbakat buruk, malah lalu kita jauhi’
( V, 6,AG, 123: 156)
TWARASI,
lurus hati
Sibener, siduga, si = =
‘yang
benar, yang jujur, yang lurus hati’
( V, 4,AG, 120: 32)
ULAH, perbuatan
Maka pada mulia ku ==
‘olehkarena
itu bersama-samalah berbuat kemuliaan dengan perbuatan’
( V, 4,AG, 121: 18)
UMPI, turunan ke-3
Anak, euncu, = =
‘anak, cucu, turunan ke-3’
( V, V,AG, 119: 12)
UPADINA, bandingannya
= = panday beusi panday omas
‘bandingannya pandai besi dengan besi pandai emas’
( V, 3,AG, 120:46)
URANG, kita’
Hulun mu(ng)ku kasorang ja = = hanteu tapa
‘tidak akan terlaksana, karena kita tidak beramal (berkarya) baik’
( V, 6,AG, 123: 149)
USUK, nyusuk, membuat parit
pertahanan
Agama nu = = na galunggung
‘ajaran yang membuat parit pertahanan di galunggung’
( V, 4,AG, 121: 12)
WADON,perempuan
Lanang = =
‘laki-laki dengan perempuan’
( V, 3,AG, 120: 48)
WADWAN,
perempuan
Jadi == mah kudu lindeuk japati
‘jadi
perempuan itu harus sepereti burung merpati yang kelihatannya mudah tapi susah
untuk ditangkap’
( V, 1,AG, 121: 27)
WARUH,mengetahui
Sapa ta = = ri puncaknya
‘siapa
yang mengetahui puncaknya’
( V, 4,AG, 120: 29)
WASTU, kepastian
Beuki awor-awur tanpa
= = ikang bwana
‘makin
semerawut tanpa kepastian dunia ini’
( V, 6,AG, 123: 152)
WATANG,
batang
Hana tunggak hana = =
‘ada pokok kayu ada
batang’
( V, 2,AG, 123: 14)
WAYA, berhasil
Sang raja purana = = ngawarah urang sakabeh
‘sang raja purana berhasil menasehati kita semuanya’
( V, 1,AG, 121: 29)
WEURAN,
memperdulikan
Mullah== ka nu miburunglnglan tapa
‘jangan
memperdulikan hal yang akan menggagalkan amal baik kita’
( V, 6,AG, 124: 167)
WINDURAJA, winduraja
manak sang lumahing ==
‘manak sang lumahing winduraja’
( V, V,AG, 119: 7)
WITAN, pawitanya,
asal-usulnya
Apan pada = =
‘karena sama asal-usulnya’
( V,4,AG, 121: 17)
WITWEKAS, turunan ke-
Darmasiksa ngawarah = =
‘darmasisksa menasehati turunan ke-9’
( V, V,AG, 119: 13)
WRUH, mengetahui
= = inya patman
‘mengetahui ketentraman’
( V, 4,AG, 120: 29)
YAKSA, terlaksana
patula tawur tan yaksa
kupadan ngalalwan sipat
‘ibarat kurban yang
tidak terlaksana oleh pembuatan lampaui batas aturan’
( V, 3,AG, 120: 44)
Tini Herawati
180210130004.
T-Y
Widia Puspita Sari
180210130009.
E-I
Mupasiroh
180210130011.
P-S

Dede Heryanti
180210130013.
M-O
Seni Maryani
180210130018.
A-D
Dinar Rustandi
180210130022.
J-L

Naskah Sunda Kuno Amanat Galunggung